G24NEWS.TV, JAKARTA – Politisi Partai Golkar yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo memberi dukungan pada langkah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan status operasi militer dari pendekatan halus menjadi siaga tempur di beberapa daerah di Papua.
“Tegas dan tidak ragu-ragu dalam memberi tindakan kepada KKB yang telah melakukan berbagai tindak anarkistis yang mengancam dan mengakibatkan korban jiwa di kalangan masyarakat dan aparat yang bertugas di Papua,” ujar Bambang Soesatyo.
Bambang Soesatyo yang berasal dari Daerah Pemilihan Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini mengatakan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4) saat TNI melakukan operasi pencarian pilot Susi Air Phillip Mertens yang disandera KKB harus disikapi dengan tegas.
Serangan itu mengakibatkan satu prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur. Selain itu, tiga prajurit terkena luka tembak dan satu prajurit luka akibat terjatuh.
Bambang meminta pemerintah serta TNI dan Polri memastikan keamanan dan keselamatan para prajurit yang bertugas dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut.
“Serta memberikan perlindungan kuat yang maksimal dari potensi kelanjutan gangguan dan ancaman dari aksi anarkis KKB,” kata Bambang.

Bambang juga meminta penambahan jumlah personel untuk memperkuat dan meningkatkan pengamanan di wilayah Papua.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah bersama aparat gabungan TNI dan Polri perlu dapat mengidentifikasi dan memetakan pola serangan KKB.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meningkatkan operasi militer yang mulanya menggunakan pendekatan halus (soft approach) menjadi operasi siaga tempur di beberapa daerah di Papua yang dianggap rawan aksi teror KKB.
“Di daerah-daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu, tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur,” kata Yudo saat jumpa pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa.