G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Aceh, TM Nurlif mengapresiasi generasi muda di Aceh Selatan yang mulai menunjukkan minat di bidang pertanian, khususnya budidaya sayur hidroponik.
Teuku Muhammad Nurlif mengatakan, memang sudah seharusnya untuk menjadi petani harus kreatif dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Alih fungsi lahan pertanian menjadikan petani harus lebih kreatif untuk dapat meningkatkan produktivitas lahan yang dimiliki.
“Sistem budidaya hidroponik dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah keterbatasan tanah pertanian saat ini,” jelas Muhammad Nurlif, belum lama ini.
Dia menyatakan ketertarikannya terhadap tanaman sayur-mayur sistem hidroponik. Belum lama ini, dia mengunjungi Riski, seorang pemuda di Desa Monggol, Aceh Tengah yang sukses membudidayakan sayur hidroponik. Menurut TM Nurlif, sosok Riski merupakan pemuda kreatif yang memanfaatkan sepetak lahan kecil untuk dijadikan lahan bisnis.
Lahan pertanian hidroponik Riski berukuran 6×15 meter atau 90 meter persegi. Bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan juga mudah diperoleh saat ini. Dia mengatakan, budidaya sayuran dengan sistem hidroponik menjanjikan dari sisi bisnis karena tidak memutuhkan lahan yang luas, seperti bertani di lahan.
Tanaman Hidroponik Bebas Pestisida
Kemudian, tanaman hidroponik juga higienis dari pestisida dan bahan-bahan kimia lain, sehingga hasil panennya aman untuk dikonsumsi. Keunggulan ini juga menjadikan sayuran yang dihasilkan dari sistem hidroponik harga jualnya lebih mahal dibandingkan lahan biasa.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan, hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman terutama jenis sayuran dan buah tanpa menggunakan media tanam berupa tanah.
Media tanam yang digunakan berupa rockwool, sekam bakar, hidroton atau pasir dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini sangat mudah karena bisa dilakukan di lahan sempit bahkan di atap rumah, tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, ketersediaan air dan nutrisi.
Inti dari teknologi hidroponik adalah pemberian larutan hara sebagai sumber makanan bagi tanaman di zona perakaran. Tanaman tersebut ditanam pada media tertentu dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah.
Larutan hara yang diberikan berupa nutrisi A, yaitu kalsium, kalium, nitrogen dan zat besi. Nutrisi B, yaitu kalium, nitrogen, pospor, magnesium, sulfur, mangan, Zn, Cu, Mo dan boron. Nutrisi A dan B dibutuhkan tanaman dan saat ini sudah banyak dipasarkan.
Bila dibandingkan dengan menanam suatu tanaman secara langsung di tanah, hasil yang dapat dipanen dari menanam dengan teknologi hidroponik lebih bersih dan aman jika langsung dikonsumsi.
“Hidroponik adalah teknologi ramah lingkungan. Permintaan tanaman sayuran dan buah dari hidroponik juga diperkirakan meningkat terus di masa mendatang,” ujar TM Nurlif.
Golkar Aceh Bersiap Hadapi Pemilu 2024
Sebagai politisi Golkar, TM Nurlif beserta para fungsionaris dan kader sedang bersiap untuk mengadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dia menargetkan, setiap kabupaten dan kota pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus mampu memperoleh lima kursi legislatif atau satu kursi per Daerah Pemilihan (Dapil).
“Dalam beberapa terakhir, secara bertahap Golkar Ace telah melakukan berbagai pembenahan. Mulai dari merombak atau merapikan pengurus,” jelas pria kelahiran Sigli, Aceh tanggal 11 Juli 1958 ini.
Selain melengkapi struktur dan kuota personil, jelasnya, dia menilai perlu juga dilakukan pembinaan dan pemantapan secara politik. Pihaknya juga memperkuat peran dan citra partai di tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial, kemanusiaan dan ekonomi.*
Penulis: Dharma Sastronegoro
Editor: Lala Lala