HeadlineNasional

Posyandu, Warisan Presiden Soeharto untuk Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

410
×

Posyandu, Warisan Presiden Soeharto untuk Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

Share this article
beberapa orang wanita bersama anak-anaknya memeriksa kondisi kesehatannya di Posyandu
Posyandu salah satu warisan Presiden Soeharto untuk kesehatan ibu dan anak.

G24NEWS.TV , JAKARTA – Tanggal 29 April diperingati sebagai Hari Posyandu, ada peran besar Presiden Soeharto atau Pak Harto untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak dalam program ini, simak kisahnya di sini ya.

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah layanan kesehatan dasar di Indonesia khususnya untuk ibu dan anak. Untuk kamu ketahui, Posyandu dikembangkan atas prakarsa Presiden Soeharto pada 1984.

Salah satu  sosok yang berperan penting dalam program ini adalah Haryono Suyono, dia adalah Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di masa Presiden B.J Habibie.

Hari Posyandu diadakan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Perayaan ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan, penimbangan balita, penyuluhan kesehatan, dan pemberian imunisasi.

Salah satu tujuan dari perayaan Hari Posyandu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak. Melalui kegiatan yang dilakukan pada perayaan ini, masyarakat dapat belajar tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memperoleh informasi tentang cara-cara untuk melakukan hal tersebut.

Selain itu, Hari Posyandu juga diadakan untuk mempromosikan program posyandu yang ada di Indonesia. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak yang disebabkan oleh penyakit yang bisa dicegah.

Infografis tentang Posyandu dan Peran Presiden Soeharto
Posyandu dan Peran Presiden Soeharto

Secara umum, Hari Posyandu merupakan sebuah perayaan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Melalui perayaan ini, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga  Dedi Mulyadi: Jangan Berikan Label Miskin pada Petani

Posyandu yang diinisiasi saat zaman pemerintahan Presiden Soeharto ini membawa nama Indonesia harus di mancanegara. Banyak sekali tamu-tamu dari luar negeri yang ingin belajar tentang program ini, karena berhasil menyukseskan program KB dan sekaligus konsep pelayanan kesehatan yang terjangkau, karena menggabungkan pendekatan klinis dan sosiologis.

Indonesia bahkan sempat mendapatkan penghargaan dari UN Population Awards yang diterima langsung oleh Presiden Soeharto di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada 1989.

Kegiatan Posyandu dan Manfaatnya

Kegiatan utama posyandu terdiri dari :

  1. Program kesehatan ibu hamil

Pelayanan yang diberikan posyandu kepada ibu hamil mencakup pemeriksaan kehamilan dan pemantauan gizi. Tak hanya pemeriksaan, ibu hamil juga dapat melakukan konsultasi terkait persiapan persalinan dan pemberian ASI (Air Susu Ibu).

Agar kondisi kehamilan tetap terjaga, ibu hamil juga bisa mendapatkan vaksin TT (Tetanus Toxoid) untuk mencegah penyakit tetanus yang masih umum terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia.

Setelah melahirkan, ibu juga bisa mendapatkan suplemen vitamin A, vitamin B, dan zat besi yang baik dikonsumsi selama masa menyusui, serta pemasangan alat kontrasepsi KB (Keluarga Berencana) di posyandu.

  1. Program kesehatan anak

Salah satu program utama posyandu adalah menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk memantau pertumbuhan anak dan mendeteksi sejak dini bila anak mengalami gangguan perkembangan.

Jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh perkembangan, serta penyuluhan dan konseling pertumbuhan. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA atau KMS.

  1. Keluarga Berencana (KB)

Pelayanan Keluarga Berencana di posyandu umumnya diberikan oleh kader dalam bentuk pemberian kondom dan pil KB. Sedangkan, suntik KB hanya dapat diberikan oleh tenaga puskesmas. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang serta tenaga yang terlatih, posyandu juga dapat dilakukan pemasangan IUD dan implan.

  1. Imunisasi

Imunisasi wajib merupakan salah satu program pemerintah yang mengharuskan setiap anak usia di bawah 1 tahun untuk melakukan vaksinasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan ada 5 jenis imunisasi yang wajib diberikan, yaitu imunisasi hepatitis B, polio, BCG, campak, dan DPT-HB-HiB.

Baca Juga  Mohan Roliskana: Program Inklusif Kunci Sukses Pembangunan Mataram

Dalam hal ini, posyandu menjadi salah satu pihak yang berhak menyelenggarakan program imunisasi tersebut. Tak hanya anak, ibu hamil pun juga dapat melakukan vaksinasi di posyandu, misalnya vaksinasi tetanus, hepatitis, dan pneumokokus.

  1. Pemantauan status gizi

Melalui kegiatan pemantauan gizi, posyandu berperan penting dalam mencegah risiko stunting pada anak. Pelayanan gizi di posyandu meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, dan pemberian suplemen.

Apabila ditemukan ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK) atau balita yang pertumbuhannya tidak sesuai usia, kader posyandu dapat merujuk pasien ke puskesmas.

  1. Pencegahan dan penanggulangan diare

Pencegahan diare dilakukan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sedangkan, penanganan diare dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan penanganan lebih lanjut, petugas kesehatan dapat memberikan suplemen zinc.

Sementara itu, kegiatan pengembangan posyandu mencakup Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kegiatan pengembangan tersebut umumnya dilakukan apabila 6 kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik.

 

 

banner 325x300