G24NEWS.TV, JAKARTA — Berikut kader-kader muda Partai Golkar yang ikuti jejak orang tuanya di dunia politik, tapi bisa apa mereka?
Seperti kata pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” yang menggambarkan bahwa anak-anak akan banyak mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya mulai dari sifat hingga profesi pekerjaan. Demikian juga di Partai Golkar, banyak kader-kader muda yang orang tuanya lebih dahulu berkiprah dalam organisasi politik ini.
Tapi asal kamu tahu, banyak politisi dan wakil rakyat muda dari keluarga politisi besar cenderung dipandang sebelah mata. Mereka dianggap sudah memiliki hak istimewa dalam dunia politik karena orang tuanya memiliki posisi tinggi dalam dunia politik. Jadi tidak perlu kerja keras, mereka bisa menduduki jabatan politik dengan mudah.
Di Partai Golkar, para wakil rakyat Golkar dan politisi berjuang dan belajar dari nol, mereka juga melewati banyak tahapan hingga bisa di posisinya saat ini. Berikut para politisi muda Golkar yang berasal dari keluarga politisi:
1. Puteri Anetta Komarudin
Puteri Komarudin adalah anggota Komisi XI DPR, dia anak Ade Komarudin, Ketua DPR ke-17. Perjalanan organisasi semasa sekolah hingga perguruan tinggi merupakan bekal yang kuat untuk perjalanan karir politiknya.
Dia aktif di berbagai organisasi terlebih dahulu sebelum akhirnya terjun ke bidang politik. Di Partai Golkar dia menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Keuangan dan Pasar Modal.
Puteri melakoni berbagai pekerjaan, mulai magang di dunia perbankan hingga menjadi pengawas junior Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena itu tidak heran di DPR dia banyak menyuarakan soal kebijakan-kebijakan keuangan, memperjuangkan akses perbankan, hingga mereformasi aturan industri keuangan.
2. Dave Laksono
Dave Laksono mempunyai nama lengkap Dave Akbarshah Fikarno, adalah anak dari Agung Laksono. Dia telah menjadi anggota DPR selama dua periode dan kini duduk di Komisi I.
Meski anak dari politikus besar Dave tidak bergantung pada sang ayah, bahkan dia sudah kuliah sembari bekerja di California, Amerika Serikat. Dave juga meniti karir di perwakilan tetap Republik Indonesia di Amerika Serikat.
Setelah itu dia masuk ke dunia korporasi dengan menjadi Vice President Adam Sky Connection, kemudian menjadi Direktur Utama di PT Alabasta Sinergi.
3. Sekar Krisnauli Tanjung
Sekar Krisnauli Tanjung merupakan putri politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung. Saat ini Sekar menjabat sebagai Sekjen Kartini AMPI, organisasi yang memperjuangkan hak-hak perempuan baik kesetaraan gender maupun kampanye pencegahan perdagangan manusia.
Pengalaman kerja Sekar cukup panjang dan banyak berhubungan dengan dunia humas dan media massa. Dia pernah bekerja sebagai Pennsylvania Avenue and Global Affair Intern ABC News, mengelola University Liaison, Back Bay Publishing Company dan terakhir menjadi Public Relations Lead Ruang Guru, sebuah platform pendidikan online.
Pengalaman di dunia media dan kehumasan yang dia peroleh selama berkarir membuatnya cepat belajar tentang bagaimana menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi. Saat ini, Sekar terus belajar mengenai kepemimpinan dan politik dengan mengikuti pembelajaran dari Golkar Institute.
4. Ravindra Airlangga 
Kader muda Partai Golkar selanjutnya, dari namanya kita dapat mengetahui bahwa Ravindra memiliki hubungan keluarga dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Benar Ravindra merupakan putra dari Airlangga Hartarto.
Meskipun Ravindra merupakan anak kandung dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian kita, Ravindra tetap belajar dan mengembangkan karirnya sendiri. Dia memulai karir dengan bekerja pada berbagai perusahaan, salah satunya di startup terkemuka Shopee sebagai asisten pengembangan bisnis.
Ravindra memang punya ketertarikannya pada dunia digital hingga akhirnya dia membangun perusahaan sendiri. Kini dia menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR yang membidangi industri investasi dan usaha.
Nah sekarang kita tahu kan banyak politisi dan wakil rakyat muda kita terpilih bukan karena hak istimewanya, namun karena kinerja dan ketulusannya yang ingin terus berkembang maju khususnya untuk memajukan negara dan rakyat.
Partai Golkar memilih kader dan ketua umum berdasarkan prestasi prestasi kinerja dan kemampuan kerjanya secara demokratis atau yang disebut merit sistem.
