HeadlinePolitik

Ini 4 Pertimbangan Partai Golkar Jelang Pilpres 2024

2994
×

Ini 4 Pertimbangan Partai Golkar Jelang Pilpres 2024

Share this article
Maman Abdurrahman
Anggota DPR dari Partai Golkar Maman Abdurrahman. (Foto G24NEWS)

G24NEWS.TV, JAKARTA — Politisi Partai Golkar, Maman Abdurrahman menyatakan hingga saat ini belum ada satupun kepastian tentang siapa-siapa saja calon yang akan berlaga dalam Pilpres 2024 mendatang, termasuk Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. 

“Kita melihat (pengalaman dalam) dua periode Pak Jokowi. Tidak ada sesuatu yang pasti (menjadi calon presiden) sampai menjelang pendaftaran,” ujar Maman Abdurrahman dalam acara Catatan Demokrasi di TVOne yang diunggah Rabu (7/6). 

Saat ini menurut Maman Abdurahman yang juga wakil ketua Komisi VII DPR, tidak ada yang bisa memastikan bahwa Ganjar Pranowo adalah calon presiden. Kepastian yang ada saat ini menurut Maman, hanyalah bahwa PDIP bisa maju dalam Pilpres 2024 mendatang tanpa koalisi.

Demikian juga Prabowo Subianto, yang sudah ditunjuk sebagai calon presiden dari Partai Gerindra. Demikian juga Anies Baswedan hingga Airlangga Hartarto. 

“Sampai kemudian semua tandatangan pendaftaran capres dan cawapres di KPU, semua belum pasti. Sebelum pendaftaran semua masih dinamis,” ujar dia.

Menurut dia ada empat hal yang menjadi pertimbangan Partai Golkar dalam merespons situasi politik jelang Pemilu 2024, khususnya Pilpres. 

Pertama kata dia adalah hasil survei. Kata dia, saat ini semua masih menggunakan pendekatan hasil survei untuk melihat capres dan cawapres yang akan maju dalam Pilpres mendatang. 

Baca Juga  Pemimpin Ponpes Cipasung Doakan Prabowo Dapat Mandat Dari Rakyat Jadi Presiden RI

Selain survei, kata Maman hal yang diperhatikan Partai Golkar dalam menentukan pasangan dalam Pilpres 2024 adalah yang disebut preferensi “individu elit”. 

Menurut dia, dalam situasi politik nasional, banyak figur elite yang memiliki perhitungan tersendiri dan tidak bisa dihitung dari faktor hasil survei.

“Apa itu individu elite? kita sudah tahu dalam etalase politik nasional banyak figur-figur elite yang sesama mereka juga pasti ada irisan-irisan yang ketemu maupun tidak. Itu menjadi salah satu hitung-hitungan politik tersendiri yang tidak bisa dianggap sederhana,” lanjut Maman.

Preferensi ketiga adalah faktor tiket partai. Menurutnya, kondisi partai politik yang saat ini masih berputar-putar karena faktor tersebut.

“Dari semua partai hanya PDI Perjuangan yang dapat mencalonkan sendiri. Tetapi pertanyaannya, kenapa PDI Perjuangan masih perlu menggandeng partai lain? karena ada banyak faktor juga yang dihitung,” kata Maman.

Terakhir, kata Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Barat itu, Golkar melihat faktor dukungan parlemen menjadi hal yang paling penting.

“Kita belajar dari periode pertama (saat) Presiden Joko Widodo yang terpilih dan menang. Tapi bagaimana dukungan parlemen? Apakah nanti kita mau mengulangi kesalahan yang kedua kali? Pada saat presiden terpilih kita tidak menghitung faktor dukungan parlemen,” kata Maman.

Baca Juga  Ridwan Bae Soroti Kurangnya Tenaga Ahli Meteorologi

Maman juga menekankan, kondisi politik mengenai pencalonan saat ini tidak bisa hanya dilihat dari satu faktor saja.

“Kita tidak boleh lagi sekadar melihat asal terpilih atau yang penting jadi, tetapi pasca-terjadinya. Kita juga butuh dukungan kekuatan di parlemen,” ucap Maman Abdurrahman.

Airlangga Hartarto Tentukan Capres Cawapres Partai Golkar 

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Sementara itu, dalam Rakernas Partai Golkar kembali ditegaskan bahwa Ketua Umum Airlangga Hartarto mendapat mandat untuk menentukan calon presiden, calon wakil presiden dan koalisi yang akan diikuti partai. 

“Untuk pilpres, memberikan mandat kepada ketua umum untuk menetapkan capres, cawapres, dan koalisi bersama Partai Golkar,” ujar Airlangga Hartarto saat menjelaskan hasil Rakernas. 

Selain itu, Rakernas Partai Golkar juga memutuskan untuk terus memperjuangkan sistem Pemilu proporsional terbuka. Hasil yang lain adalah, penentuan nomor urut calon anggota legislatif dari Partai Golkar yang saat ini masih disusun berdasarkan alfabetis, akan ditentukan dengan penilaian berbasis PDLT, yaitu prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. 

 

banner 325x300