G24NEWS.TV, JAKARTA – Politisi Partai Golkar Dave Laksono mengingatkan agar Tentara Nasional Indonesia (TNI) segera membebaskan pilot maskapai Susi Air Philip Mark Marthens, pilot Susi Air yang disandera oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat – Organisasi Pembebasan Papua (TNPPB – OPM) sejak sejak 7 Februari 2023 lalu.
Dave, anggota Komisi I DPR ini mendesak agar TNI membebaskan Philip Mark dengan metode-metode militer yang tepat sasaran dan tidak sporadis.
“Ya itu kan makanya kepiawaian TNI dan timnya itulah. Jadi benar-benar bisa langsung dapat tempatnya di mana, langsung disergap dan juga langsung dibebaskan. Jadi serangan militer itu bukan sporadis akan tetapi tepat sasaran. Itu yang penting,” jelas Dave pada wartawan dikutip dari TVONENEWS.
Menurut Dave Laksono, pembebasan pilot Susi Air ini bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah dan TNI, tidak perlu menerima bantuan dari pemerintah Selandia Baru.
“Saya lihat tidak butuh (bantuan Selandia Baru). Kita sudah sangat mampu. Sekarang hanya kita mau atau tidak,” kata Dave.
“Kita memiliki TNI yang sangat canggih, sangat mampu, sangat tangguh, sangat banyak. Jadi kita harus bisa menyelesaikan ini tanpa bantuan dari luar,” lanjut dia.
Menurut Dave, masalah KKB di Papua adalah masalah internal Indonesia yang tidak perlu mengikutsertakan bantuan pihak luar. Persoalan ini menurut dia sebenarnya tidak terlalu besar, tapi dibesar-besarkan sehingga akhirnya kehilangan kendali atas persoalan itu.
Menurut dia, seluruh matra TNI diminta dapat bertindak tegas terhadap OPM dan berharap aparat penegak hukum dapat menangkap seluruh pihak yang mendukung pergerakan OPM.
“Seluruh pihak-pihak yang support secara logistik itu benar-benar bisa ditangkap, dimatikan. Kenapa? Karena selama mereka mendapatkan logistik baik dalam bentuk bantuan senjata, uang, makanan, mereka masih terus itu,” pungkasnya.
Melalui pesan singkat hari ini (6/4), Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bersedia membebaskan pilot Susi Air dengan jalur negosiasi damai dengan syarat TNI-Polri menghentikan operasi militer di Nduga.
