Politik

Ravindra Airlangga Dorong Penerapan Closed Loop Financing Bantu Petani

98
×

Ravindra Airlangga Dorong Penerapan Closed Loop Financing Bantu Petani

Share this article
Anggota DPR RI dari Partai Golkar Ravindra Airlangga. Foto: Ist
Anggota DPR RI dari Partai Golkar Ravindra Airlangga. Foto: Ist

G24NEWS.TV, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Partai Golkar Ravindra Airlangga mendorong skema pembiayaan “closed loop financing” untuk membantu usaha para petani.

“Perlu mengembangkan ‘closed loop financing’ di mana ‘offtaker’ menjamin pembelian produsen disertai dengan bimbingan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan skema itu sudah dilaksanakan oleh Bank Jawa Barat (BJB) sejak tahun 2021 hingga pertengahan 2022. Ia mengatakan skema itu memiliki NPL atau kredit macet mendekati nol persen atau tingkat pengembalian lebih dari 99 persen.

Hal itu disampaikan Ravindra saat dialog bertajuk “Ngariung Bersama Warga”, di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga  Ini Alasan Generasi Muda Enggan Menjadi Petani Menurut Puteri Komarudin

Selain itu, Ravindra Airlangga mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman, khususnya cabai yang mengalami kenaikan harga beberapa waktu terakhir.

“Naiknya harga komoditas pertanian seperti cabai bisa dimitigasi, antara lain dengan memanfaatkan pekarangan untuk budidaya cabai,” jelasnya.

Ia mengatakan usaha itu telah berhasil menekan pengeluaran harian rumah tangga. Dia pun mengaku sangat konsen pada masalah kenaikan harga komoditas pertanian, karena berhubungan langsung pada kebutuhan dasar masyarakat.

Dalam dialog itu, Ravindra menjawab pertanyaan warga tentang cara mengembangkan sektor pertanian dan peternakan. Khususnya pada petani milenial atau anak muda.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Minta Pemerintah Perbanyak Kebijakan pro-Petani

Ravindra mengusulkan agar dilakukan pemetaan usaha yang paling potensial. Dia menyebut usaha peternakan kambing untuk kurban sangat potensial karena memiliki siklus tahunan. Potensi yang lain adalah budi daya lele yang memiliki tingkat permintaan sangat tinggi.

“Salah satu usaha yang potensial adalah pemeliharaan kambing untuk kurban. Siklusnya setiap tahun. Kedua, adalah usaha ikan lele. Permintaan ikan lele untuk Jakarta, misalnya, 120 ton per hari. Sementara produksi ikan lele di Kabupaten Bogor baru sekitar 80 ton perhari. Artinya budi daya lele punya peluang yang masih terbuka,” ungkapnya.(ANTARA)

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300