Karya dan Gagasan

Mahasiswa ITB Luncurkan Aplikasi Pemberi Isyarat Lalu Lintas TraffiQ

21236
×

Mahasiswa ITB Luncurkan Aplikasi Pemberi Isyarat Lalu Lintas TraffiQ

Share this article
Mahasiswa ITB meluncurkan TraffiQ, sebuah sistem pengaturan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Foto: ITB
Mahasiswa ITB meluncurkan TraffiQ, sebuah sistem pengaturan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas. Foto: ITB

G24NEWS.TV, JAKARTA – Mahasiswa ITB meluncurkan TraffiQ, sebuah sistem pengaturan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang menggunakan metode Reinforcement Learning.

Penemunya adalah tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mereka adalah Kendrik Emkel Ginting, Jalu Reswara Wiradjanu dan Bella Sulistya Putri.

Inovasi baru dalam bidang pengaturan lalu lintas ini pertama kali diperkenalkan dalam kegiatan Electrical Engineering Days yang digelar di Aula Timur Kampus Ganesha ITB, pada Selasa tanggal 6 Juni 2023 lalu,

“TraffiQ dibuat dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di kota Bandung,” jelas ITB dalam keterangan tertulis di laman resminya, dikutip Rabu (21/6/2023).

Metode yang digunakan dalam TraffiQ, yaitu Reinforcement Learning, yaitu metode yang memungkinkan alat tersebut dapat belajar secara mandiri.

Sistem ini menggunakan konsep pemberian rewards ketika menghasilkan keadaan yang diharapkan pada lingkungan sekitarnya, serta pemberian punishment ketika menghasilkan keadaan yang tidak diharapkan.

Baca Juga  Mahasiswa Diimbau Jangan Golput Pada Pemilu 2024

Dengan adanya metode ini, TraffiQ dapat terus belajar dan mengoptimalkan kinerjanya seiring dengan berjalannya waktu.

Kendalikan Dua Persimpangan

TraffiQ memiliki sejumlah fitur unggulan yang membuatnya menjadi solusi yang menarik.

Pertama, sistem ini mampu mengendalikan dua persimpangan berdekatan secara efisien.

Dengan menggunakan proses komputasi yang cepat, TraffiQ dapat melakukan perhitungan dengan efisien.

Sehingga, waktu respons terhadap perubahan kondisi lalu lintas dapat diminimalkan.

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki mode dual, yaitu otomatis dan manual.

Dalam mode otomatis, sistem akan mengatur lalu lintas secara mandiri berdasarkan kondisi yang diukur oleh sensor-sensor yang terpasang di jalan.

Namun, jika diperlukan intervensi atau pengaturan manual, sistem juga dapat beralih ke mode manual dengan mudah.

Fitur terakhir yang menjadi keunggulan TraffiQ adalah kemampuannya dalam mengatur aliran kendaraan berdasarkan traffic counting.

Dengan menggunakan data jumlah kendaraan yang melintas pada suatu waktu, sistem ini dapat menyesuaikan durasi lampu hijau atau merah pada APILL sesuai dengan kepadatan lalu lintas yang terdeteksi.

Baca Juga  Menko Airlangga Disambut Ratusan Mahasiswa Bandung Raya

Salah satu pendiri TraffiQ, Jalu, berharap bahwa inovasi ini dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi di Indonesia.

Inovasi ini, tambahnya lagi, diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi lalu lintas di berbagai kawasan.

“Diharapkan dengan adanya TraffiQ, masyarakat dapat merasakan manfaatnya”.

“Manfaatnya dapat mengurangi waktu perjalanan dan meningkatkan kualitas hidup,” jelas Jalu.

Kehadiran TraffiQ ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi teknologi yang dihasilkan oleh generasi muda memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Diharapkan dengan semakin banyaknya solusi cerdas seperti TraffiQ, permasalahan kemacetan yang melanda kota-kota besar dapat teratasi, dan mobilitas masyarakat dapat terwujud dengan lebih lancar dan efisien.*

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300