Daerah

Ketua Golkar Makassar Kunjungan ke Posko Pemenangan Para Caleg

270
×

Ketua Golkar Makassar Kunjungan ke Posko Pemenangan Para Caleg

Share this article
Ketua Golkar Makassar Kunjungan ke Posko Pemenangan Para Caleg
Ketua Golkar Makassar Kunjungan ke Posko Pemenangan Para Caleg

G24NEWS.TV, JAKARTA –  Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin atau Appi kembali melakukan kunjungan silahturahmi nya di posko pemenangan para calon anggota legeslatif.

Kali ini Appi mengunjungi posko “Rumah Besar Pemenangan Yugo is Back” di Jalan Kumala, Kelurahan Jogaiya, Tamalate, Makassar. Senin malam (17/7/2023).

Ratusan relawan pemenangan Yusuf Gunco menyambut kedatangan kedatangan Appi. Untuk diketahui Yugo adalah akronim dari Yusuf Gunco.

Appi dalam kesempatan itu mengukuhkan Tim Pemenangan Yugo.

“Inshaallah dengan tim yang sudah terbentuk ini agar tetap solid hingga mengantar doktor Yusuf Gunco duduk sebagai wakil Rakyat dari Dapil 5,” tutur Munafri Arifuddin.

“Pak Yusuf Gunco sudah sangat dikenal di tengah masyarakat telah banyak menginvestasi dirinya dalam berbagai kegiatan sosialnya,” pungkas Appi.

Baca Juga  Pemerintah Dukung Keterwakilan Caleg Perempuan Minimal 30 Persen

“Mari kita bangun komitmen bersama-sama dalam memenangkan partai Golkar dan mengantarkan pak Yugo. Saya akan keliling seluruh daerah pemilihan untuk melihat posko caleg partai Golkar. Dari 50 caleg partai Golkar saya akan datangi satu persatu para caleg itu, untuk memastikan kesemuanya memiliki posko pemenangan agar dapat melihat langsung seluruh jejaring pemenangnya,” tegas Appi.

“Sejak beberapa hari belakangan ini saya telah mendatangi posko pemenangan beberapa caleg di Kecamatan Tallo, Rappocini dan Bontoala,” ungkap ketua Golkar Makassar itu.

Golongan Karya (Golkar) muncul dari kolaborasi gagasan tiga tokoh, Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiganya, mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940.

Baca Juga  Bacaleg Golkar Jabar Bekerja Menangkan Partai di Pileg 2024

Saat itu, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan adanya Golongan Fungsional. Dari nama ini, kemudian diubah dalam bahasa Sansekerta sehingga menjadi Golongan Karya pada 1959.

Hingga kini, Golongan Karya dikenal dalam dunia politik nasional sebagai Golkar.

Pada dekade 1950-an, pembentukan Golongan Karya semula diorientasikan sebagai perwakilan dari golongan-golongan di tegah masyarakat.

Perwakilan ini diharapkan bisa merepresentasikan keterwakilan kolektif sebagai bentuk ‘demokrasi’ yang khas Indonesia. Wujud ‘demokrasi’ inilah yang kerap disuarakan Bung Karno, Prof Soepomo, maupun Ki Hadjar Dewantara.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300