Nasional

Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 22 Mei, Ini Sikap Golkar untuk Jaga Lingkungan Hidup

281
×

Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 22 Mei, Ini Sikap Golkar untuk Jaga Lingkungan Hidup

Share this article
Hutan
Hutan (Foto by: KLHK)

G24NEWS.TV, JAKARTA–Hari Keanekaragaman Hayati Internasional adalah peringatan yang disahkan oleh PBB untuk mengadvokasi masalah keanekaragaman hayati secara global yang dirayakan setiap 22 Mei.

Keanekaragaman hayati adalah masalah mendasar bagi kehidupan planet Bumi. Keanekaragaman hayati adalah pendukung utama kesejahteraan manusia saat ini dan masa yang akan datang, di sisi lain kerusakannya dapat mengancam kelangsungan hidup alam dan manusia.

Penyebab Utama Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Menurut Laporan Penilaian Global tentang Keanekaragaman Hayati dan Layanan Ekosistem yang dirilis pada tahun 2019 oleh Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) di UNESCO, penyebab utama penurunan keanekaragaman hayati meliputi perubahan iklim, spesies invasif, eksploitasi berlebihan sumber daya alam, polusi, dan urbanisasi.

Menurut kutipan dari unesco.org, Laporan Global menyimpulkan bahwa aktivitas manusia berkontribusi sebesar 75% dalam penyebab penurunan keanekaragaman hayati. Namun, penilaian ini juga menunjukkan bahwa terdapat solusi yang dapat memperbaiki kerusakan keanekaragaman hayati yang sedang terjadi.

Untuk menghentikan atau mencegah penurunan keanekaragaman hayati, penting bagi manusia untuk mengubah peran, tindakan, dan hubungan mereka dengan keanekaragaman hayati di sekitar mereka.

 

Infografis pertumbuhan ekonomi hijau
Infografis pertumbuhan ekonomi hijau. (Grafis Indonesia baik)

Pentingnya Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati umumnya diartikan sebagai keragaman tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang melimpah. Namun, sebenarnya keanekaragaman hayati juga mencakup variasi genetik dalam setiap spesies.

Baca Juga  Bamsoet Ajak Sukseskan Gelaran E-Prix

Sebagai contoh, keanekaragaman hayati melibatkan variasi tanaman dan hewan ternak, serta keragaman ekosistem seperti danau, hutan, padang pasir, dan lanskap pertanian, yang menyediakan lingkungan interaksi yang beragam antara manusia, tumbuhan, dan hewan.

Keanekaragaman hayati merupakan fondasi di mana manusia membangun peradaban mereka. Ikan menyumbang 20% protein hewani yang dikonsumsi oleh sekitar 3 miliar orang. Lebih dari 80% makanan manusia berasal dari tanaman. Di daerah perdesaan negara berkembang, sekitar 80% penduduk mengandalkan obat tradisional berbasis tanaman untuk perawatan kesehatan dasar.

Kehilangan keanekaragaman hayati dapat mengancam segalanya, termasuk kesehatan manusia. Terbukti bahwa penurunan keanekaragaman hayati dapat memperluas zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Di sisi lain, jika manusia menjaga keutuhan keanekaragaman hayati, ini dapat menjadi alat yang efektif dalam melawan pandemi seperti yang disebabkan oleh virus corona.

Keanekaragaman hayati merupakan aset global yang berharga bagi generasi mendatang. Namun, jumlah spesies mengalami penurunan yang signifikan akibat aktivitas manusia tertentu. Untuk meningkatkan pendidikan dan kesadaran publik tentang masalah ini, PBB telah memutuskan untuk merayakan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional setiap tahunnya.

Tema Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2023

Ada banyak solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi penurunan keanekaragaman hayati. UNESCO dan mitra-mitra mereka yang beragam telah mengamati berbagai inisiatif yang menginspirasi dan memberikan perubahan positif di seluruh dunia melalui pelaksanaan agenda Hari Keanekaragaman Hayati Internasional.

Baca Juga  BPNT - PKH Cair Mei: Perhatikan Hal Ini Agar Dana Cair Tepat Waktu

UNESCO juga bekerja sama dengan Negara Anggota dan masyarakat dalam upaya mencegah kehilangan keanekaragaman hayati dengan mempromosikan pemahaman, penghargaan, perlindungan, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

Tidak ada waktu yang terlambat untuk mengambil tindakan dalam menjaga keanekaragaman hayati. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan 22 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan masalah keanekaragaman hayati.

Tema Hari Keanekaragaman Hayati Internasional tahun 2023 adalah “Dari kesepakatan ke aksi: Memperbaiki keanekaragaman hayati”.

Komitmen Partai Golkar pada Keanekaragaman Hayati

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan Indonesia berkomitmen pada pembangunan yang berkelanjutan atau sustainable development. Partai Golkar juga mendukung komitmen pemerintah untuk melindungi eksistensi keanekaragaman hayati yang ada di nusantara.

Indonesia menurut dia sudah menyusun Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) untuk mendukung peran sebagai ‘paru-paru dunia’.

Pemerintah berharap akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan, yakni dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan antara lingkungan dan dinamika sosial budaya yang ada.

banner 325x300