Sebagai upaya untuk mencapai target Sarana Rantai Dingin (SRD) serta memperbaiki kualitas hasil tangkapan para nelayan di wilayah Pasangkayu.
Bupati Pasangkayu yang juga merupakan Tokoh Golkar, Yaumil Ambo Djiwa bersama Direktur Logistik Direktorat Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Berni A Subky meresmikan pabrik es balok SRD di Tanjung Babia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebanyak kurang lebih 8 milyar.
Dana APBN itu digunakan untuk pembangunan pabrik es balok berskala kecil dengan kapasitas produksi 15 ton per hari di Dusun Tanjung Babia yang bertujuan untuk membantu para nelayan dan masyarakat pesisir.
Pabrik es ini terletak di Dusun Tanjung Babia, Kecamatan Pasangkayu, Kaupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
Dalam sambutannya, Yaumil Ambo Djiwa mengatakan pembuatan pabrik es ini untuk mendukung Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, khusunya di Kabupaten Pasangkayu, sebagai kabupaten penunjang Ibu Kota Negara (IKN).
“Kabupaten Pasangkayu mempunyai potensi perikanan yang cukup besar, dengan bentangan panjang pantai 157 kilometer, dan terbukti Presiden Joko Widodo telah datang melakukan kunjungan kerja, beberapa waktu yang lalu,” tutur Bupati Yaumil.
Dengan hadirnya pabrik es ini tentunya akan sangat membantu khususnya bagi para nelayan yang dapat menggunakannya sebagai bahan pengawet hasil tangkapan ikan.
Sehingga kedepannya warga nelayan pesisir di wilayah Pasangkayu tidak akan kesulitan lagi untuk mendapatkan es balok.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang besar kepada pemerintah pusat melalui KKP karena telah membangun pabrik es di wilayahnya.
“Semoga dengan adanya pabrik es ini, semakin meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, khususnya para nelayan dan masyarakat pesisir di Kabupaten Pasangkayu,” harapnya.
