Ekonomi

Airlangga Hartarto: Indonesia Aktif Dorong ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

130
×

Airlangga Hartarto: Indonesia Aktif Dorong ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Share this article
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo membuka acara The 41st Conference ASEAN Federation of Engineering Organization, di Bali International Convention Center, Rabu (22/11/2023). Foto: Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo membuka acara The 41st Conference ASEAN Federation of Engineering Organization, di Bali International Convention Center, Rabu (22/11/2023). Foto: Kemenko Perekonomian

G24NEWS.TV, JAKARTA – Dalam Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia menjembatani kepentingan kemakmuran ekonomi negara-negara ASEAN dengan mendorong ASEAN menjadi “epicentrum of growth” melalui penerapan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Perekonomian ASEAN diperkirakan akan meningkat dengan memberikan nilai tambah dengan mengupayakan perekonomian yang berkelanjutan. Sadar akan potensi ini,

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo membuka acara The 41st Conference ASEAN Federation of Engineering Organization, di Bali International Convention Center, Rabu (22/11/2023).

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa sustainability merupakan isu global.

Pada Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, terdapat 16 Priority Economic Deliverables (PED) yang menggarisbawahi peran penting ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang berketahanan.

Kendaraan Listrik

Tujuan ini mencakup kerangka kerja yang lebih luas untuk: pengembangan electric vehicle (EV), peningkatan keuangan berkelanjutan, standarisasi implementasi SDGs, mempromosikan transisi energi, peningkatan interkonektivitas energi, dan kapitalisasi ekonomi biru.

Baca Juga  Partai Golkar dan NasDem Bertemu, Ini Kesepakatannya

ASEAN juga telah merumuskan dan mengembangkan berbagai inisiatif untuk mendukung penerapan ekonomi hijau melalui ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem.

Deklarasi tersebut mendukung penerapan EV di negara-negara anggota dan memposisikan ASEAN sebagai pusat global industri EV dengan memanfaatkan sumber daya alamnya dan menciptakan ekosistem rantai pasok.

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa pengembangan EV ecosystem akan dapat mengurangi pada ketergantungan energi, terutama imported fuel.

“Kita perlu membangun EV ecosystem dari hulu. Dan ini PR untuk kita semua sebagai engineer,” jelas Menko Airlangga dalam keterangan Kemenko Perekonomian, dikutip Kamis (23/11/2023).

Baca Juga  Prabowo Subianto: Jika Pemimpin Bisa Bekerja Sama dan Rukun, Indonesia Pasti jadi Negara Maju   

Serupa dengan ekonomi hijau, ASEAN juga mengupayakan penerapan ekonomi biru. Para Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) mengadopsi ASEAN Blue Economic Framework pada AEC Council Meeting ke-23 dan selanjutnya juga diadopsi oleh para Pemimpin pada KTT ASEAN ke-43.

Selain itu, untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan, mendorong praktik ramah lingkungan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan, Indonesia juga menyelenggarakan ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF).

AIPF memiliki serangkaian hasil nyata yang terdiri dari 93 proyek, dengan nilai agregat sekitar 38,2 miliar USD yang dirancang untuk menyelaraskan dengan infrastruktur ramah lingkungan dan rantai pasokan yang fleksibel, inovasi dan pembiayaan berkelanjutan, serta transformasi digital.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300