G24NEWS.TV, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendapatkan komitmen dari pimpinan dan pemilik perusahaan besar di Australia untuk mendukung berbagai sektor prioritas di Indonesia.
Hal ini diperoleh dalam kegiatan CEO Meeting, Selasa (5/3/2024) pagi, di sela-sela rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia, di Australia.
KTT yang diselenggarakan dalam rangka Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN dan Australia ini membahas mengenai kemitraan strategis ASEAN dan Australia.
Pertemuan CEO bersama Menko Airlangga menjadi wadah komunikasi para CEO yang ingin menyampaikan berbagai perkembangan proyek investasinya di Indonesia. Perwakilan perusahaan yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Antara lain Managing Director Nickel Industries, CEO Aspen Medical, Chief Financial Officer Central Queensland University, dan Managing Director and CEO Carbon Aceh.
Perkembangan proyek investasi yang disampaikan antara lain pembangunan rumah sakit pertama Aspen Medical yang sudah melakukan groundbreaking pada 20 Juni 2023 di Depok, Jawa Barat.
Rumah sakit itu ditargetkan akan beroperasi pada 2026, kemudian selanjutnya akan membangun rumah sakit kedua dan ketiga di Cikarang dan Karawang, Jawa Barat.
Aspen Medical berencana untuk membangun 23 rumah sakit (Kelas A dan B) dan 650 klinik dengan nilai USD1 miliar atau AUD1,5 miliar yang tentunya akan menyediakan lapangan kerja lebih luas.
Aspen Medical saat ini sedang dalam proses finalisasi kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk program magang tenaga kesehatan asal Indonesia di Australia.
Jajaki Kerja Sama
Pada sektor pendidikan, Central Queensland University (CQU) menyampaikan telah menjajaki beberapa program kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia.
Di antaranya yakni untuk penyelenggaraan pendidikan dan penelitian terkait sistem pertanian inovatif dan pusat riset tanaman herbal dan holtikultural. Selain itu, CQU saat ini dalam proses pendirian kampus di Balikpapan dengan kampus tambahan di IKN.
Terkait kolaborasi pengembangan smelter berorientasi energi hijau di Indonesia, Nickel Industries bekerja sama dengan Tsingshan telah memulai pembangunan proyek excelsior nickel cobalt (ENC) high pressure acid leach (HPAL) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Proyek tersebut akan menjadi yang pertama secara global dalam memproduksi tiga produk nikel kelas satu untuk pasar kendaraan listrik dan baterainya yaitu mixed hydroxide precipitate (MHP), nickel sulphate, dan nickel cathode.
Proyek bernilai USD1,76 miliar itu diproyeksikan selesai dalam waktu kurang dari 24 bulan, dengan proyeksi kebutuhan pekerja sebanyak 3.500 orang, di mana konstruksinya sudah dimulai pada Oktober 2023 dan diharapkan menghasilkan produksi nikel pertama pada paruh pertama 2025 nanti.
Email: Dharmasastronegoro@G24 News
Editor: Lala Lala