Ekonomi

Penyebab Inflasi Pangan jadi Tantangan

258
×

Penyebab Inflasi Pangan jadi Tantangan

Share this article
Wamendag Sebut Inflasi Pangan jadi Tantangan
Wamendag Sebut Inflasi Pangan jadi Tantangan

G24NEWS.TV, JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyampaikan penyebab inflasi pangan menjadi tantangan ekonomi nasional.

Pulihnya kegiatan masyarakat dan permintaan agregat, gangguan rantai pasok global, dan fenomena super cycle telah menyebabkan tekanan inflasi yang cukup tinggi.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara pada Forum Edukasi Publik “Sinergi dan Inovasi dalam Menjaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang” di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (24 Juni).

Wamendag menambahkan, pemerintah terus dan berupaya dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di seluruh wilayah agar hindari inflasi pangan.

Pembentukan Badan Pangan Nasional diharapkan dapat mengambil langkah cepat ketika terjadi gejolak harga, sehingga stabilitas harga dan pasokan bapok dapat selalu terjaga.

Baca Juga  Wamendag Jerry Sambuaga Pastikan Pasar Minyak Kelapa Sawit di India Aman   

Wamendag menegaskan, berbagai upaya tersebut memerlukan dukungan dari seluruh pihak, terutama pemerintah daerah.

Dukungan tersebut antara lain dengan pemantauan harga dan pasokan secara intensif serta melakukan upaya mitigasi guna mengantisipasi terjadinya gejolak harga di waktu mendatang.

Perubahan iklim atau yang saat ini lebih dipertegas dengan istilah krisis iklim merupakan kondisi yang mengacu pada perubahan ekstrim jangka panjang terkait suhu dan pola cuaca.

Pada dasarnya perubahan ini dapat terjadi secara alami, tetapi sejak era revolusi industri abad ke-18, perubahan ini terjadi lebih cepat.

Hal ini dikarenakan masifnyapenggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca (GRK) sejak saat itu.

Baca Juga  Wamendag Jerry Sambuaga Sebut Poin Penting Promosikan Perdagangan Regional

Krisis iklim bagi Indonesia sesungguhnya dapat berdampak pada semua sektor, tetapi salah satu sektor yang paling terdampak dan mempengaruhi sektor lain yaitu sektor pertanian.

Sektor pertanian yang pada dasarnya sangat bergantung pada temperatur, ketersediaan air, curah hujan akan sangat terdampak akibat terjadinya krisis iklim.

Krisis iklim yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti curah hujan ekstrim, angin kencang, banjir, kekeringan, hingga puting beliung. Perubahan pola musim dan bencana tersebut tentu saja mengancam terjadinya gagal panen di sektor pertanian.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300