Ekonomi

Tjokorda Raka Penemu Teknik Sosrobahu, Bangun Jalan Layang Tanpa Ganggu Arus Lalu Lintas

398
×

Tjokorda Raka Penemu Teknik Sosrobahu, Bangun Jalan Layang Tanpa Ganggu Arus Lalu Lintas

Share this article
Tjokorda Raka Sukawati. Foto.: ITB
Tjokorda Raka Sukawati. Foto.: ITB

G24NEWS.TV, JAKARTA – Tjokorda Raka Sukawati adalah ahli bangunan Indonesia yang menemukan teknik Sosrobahu, yaitu teknis pembangunan jalan tanpa mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.

Masyarakat Jabodetabek mungkin pernah melintasi jalan tol Cawang-Tanjung Priok. Rute tol ini dibangun atas hasil penemuan dari Tjokorda Raka Sukawati, yang merupakan seorang insinyur asal Bali.

Tjokorda berhasil menjadi penemu sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) yang lebih dikenal dengan nama teknik Sosrobahu.

Sebuah teknik konstruksi yang di gunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang.

Seperti dilansir dari Merdeka.com, berkat penemuan Tjokorda ini, pembangunan jalan layang dari Cawang ke Tanjung Priok di tahun 1980an sukses dilaksanakan tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Tjokorda merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1962.

Setelah lulus dari ITB, dia berkarir di PT Hutama Karya, perusahaan konstruksi dan infrastruktur milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pada tahun 1987, Hutama Karya mendapat order untuk membangun jalan layang Cawang-Tanjung Priok.

Baca Juga  Legislator Golkar Sarmuji: Pengembangan UMKM Harus Searah Ekosistem Digital

Pembangunan tersebut menemui kendala pada teknik konstruksi yang akan digunakan.

Apabila teknik konvensional diterapkan secara paksa dalam pembangunan tersebut, kemacetan lalu lintas akan semakin bertambah.

Tidak Ganggu Lalu Lintas

Padahal, pembangunan jalan layang tersebut tidak boleh mengganggu arus lalu lintas di bawahnya.

Alternatif lain yang sempat dimunculkan saat itu adalah penerapan metode gantung, seperti yang pernah digunakan di Singapura.

Namun, metode tersebut urung dipakai lantaran tingginya biaya yang diperlukan.

Akhirnya, Tjokorda berhasil memecahkan permasalahan tersebut dengan teknik Sosrobahunya.

Tjokorda mendapat ide teknik tersebut saat ia hendak memperbaiki mobil Mercedes buatan 1974 miliknya.

Saat ia mengangkat roda depan mobilnya dengan pompa hidrolik, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak karena keadaan garasi yang agak miring dan lantai yang licin karena tumpahan oli.

Kejadian itu menginspirasinya untuk menerapkan cara kerja pompa hidrolik untuk mengangkat benda berat yang bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut bisa digeser dengan mudah.

Baca Juga  Bagus Adhi Mahendra Putra: Desa Adat dan Subak Bali Bisa Dapat Aliran Dana dari Pemerintah Pusat

Setelah melakukan beberapa percobaan, akhirnya Tjokorda berhasil membuat alat putar silinder yang nantinya akan digunakan untuk memutar bahu lengan beton jalan layang.

Sebenarnya, penemuan tersebut belum diuji coba secara khusus di laboratorium.

Namun, Tjokorda yakin penemuannya tersebut akan berhasil dan bahkan bersedia mundur dari jabatannya sebagai direktur PT. Hutama Karya bila temuannya itu tidak bisa bekerja.

Ternyata temuan itu memang dapat bekerja dengan baik.

Penamaan teknik temuan Tjokorda ini sebagai teknik Sosrobahu diberikan oleh Presiden Soeharto kala itu.

Teknik Sosrobahu ini sudah diterapkan pula pada pembangunan jalan-jalan layang di Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura.

Tjokorda pun telah mengembangkan teknik Sosrobahu versi kedua agar teknik tersebut bisa diaplikasikan lebih ekonomis dan efisien. (Merdeka.com/azz)

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300