G24NEWS.TV, JAKARTA — Golkar Institute menyelenggarakan GI Coffe Talks dengan tema “Plan A Winning Election Campaign”, menghadirkan ilmuwan sekaligus konsultan politik Dr. Louis Perron membahas strategi kampanye politik.
Bincang alumni dihadiri sebagian besar kandidat calon legislatif yang akan bertarung di Pemilu 2024 mengupas bagaimana strategi kampanye politik, khususnya di tingkat lokal.
Salah satu peserta Bincang Alumni, Bu Widya mengatakan bahwa kondisi politik di Indonesia, khususnya kandidat calon legislatif cenderung monoton.
Ia mengatakan bahwa kondisi tersebut sangat disayangkan sebab banyak calon kandidat merupakan titipan oknum maupun artis. Hal itu, lanjutnya, membuat kader partai yang merintis dari akar rumput kalah dari oknum titipan maupun artis.
Pengusaha batik asal Cirebon itu menyayangkan banyak artis yang lebih mudah memenangkan kontestasi Pemilu dibanding kader partai yang merintis dari bawah.
Menurutnya, kader partai sering mengalami kesulitan memenangkan kontestasi meskipun sudah berjuang dari akar rumput.
“Lain dengan kita kader. Kita ini kader partai politik yang sudah lama berbuat di partai tapi kenapa masih menemukan kesulitan untuk maju menjadi anggota dewan?” tanya Ibu Widya di forum Bincang Alumni Golkar Institute, Senin sore (31/7).
Ia pun meminta kiat-kiat bagi kader partai tanpa modal logistik yang banyak untuk sukses dalam kontestasi Pileg.
“Bagaimana kiatnya buat kita yang kader partai yang bukan artis atau titipan untuk maju? Apakah saya bisa berbuat tanpa uang banyak?” tanya Ibu Widya.
Meskipun demikian, Pengusaha tekstil asal Cirebon itu mengaku ingin terus berjuang dalam kontestasi Pemilu bersama Partai Golkar.
Semua Punya Kesempatan Menang dalam Pemilu
Menanggapi pernyataan tersebut, Faculty Chair of Golkar Institute Mulya Amri mengingatkan bahwa semua orang punya kesempatan. Ia memberikan contoh konkret seseorang tanpa latar belakang atau privilege apapun bisa memenangkan kontestasi politik.
Presiden Joko Widodo, tuturnya, merupakan bukti nyata bahwa siapapun dapat membangun karir politik dari bawah dengan latar belakang sederhana.
Orang nomor satu di Indonesia itu membangun karir politik secara bertahap mulai dari walikota, gubernur hingga menjadi Presiden.
“Ingat, Indonesia punya Presiden Jokowi yang latar belakangnya berasal dari orang yang sederhana. Dia bukan elit politik, tokoh militer, atau orang kuat. Tapi Presiden Jokowi bekerja keras membangun karir politik saat menjadi walikota. Step by step,” ungkap Mulya Amri.
Menurutnya, kerja keras adalah kunci.
