G24NEWS.TV, JAKARTA – Presiden Joko ‘Jokowi‘ Widodo mengatakan dirinya banyak melihat warna kuning dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Jumat (2/12).
Setelah menyinggung soal warna kuning, Presiden Jokowi menyadari bahwa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga turut hadir dalam acara tersebut. Partai Golkar memang identik dengan warna kuning, mulai dari bendera, seragam partai hingga gedung sekretariatnya.
“Saya tadi waktu naik tangga lihat garisnya kuning, di bawahnya ada kuning, saya nengok kuning juga. Saya baru sadar karena Ketua Umum Golkar ada di sini,” kata Jokowi dalam pidato Rapimnas Kadin, yang disiarkan di channel Youtube Kadin Indonesia.
BACA JUGA: Teka-teki dari Airlangga Hartarto, Anggota Baru KIB antara Bola Piala Dunia dan Kemeja Jokowi
Para peserta Rapimnas Kadin tertawa mendengar seloroh tersebut. Presiden Jokowi banyak menyampaikan hal-hal yang membuat optimistis dalam pidato tersebut. Dia tidak bercerita tentang bahwa dunia sedang menghadapi banyak tantangan.
Di hadapan para pelaku usaha ini, Presiden Jokowi ingin menceritakan kondisi Indonesia yang membuat masyarakat optimistis.
BACA JUGA: Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia
“Saya tidak ingin menyampaikan hal-hal yang menyebabkan kita pesimis. Artinya saya tidak ingin cerita lagi dunia ini baru kena ini, baru kena ini, memang itu betul faktanya seperti itu. Tapi saya nggak akan cerita lagi, saya akan cerita yang optimis-optimis,” ujar dia.
Mantan Wali Kota Solo ini menyebut Indonesia mendapat pujian dari Managing Director IMF yang menyebut bahwa Indonesia menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi global.
“Managing director IMF sendiri menyampaikan bahwa Indonesia ini adalah titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hati-hati di tengah kesuraman ekonomi global, Indonesia adalah titik terangnya, dia ngomong seperti itu,” ujar Jokowi.
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Jaga Kinerja Ekspor Tahun Depan
Majukan UMKM
Kadin Indonesia menggelar Rapimnas tahun kedua di kepemimpinan Arsjad Rasjid bertujuan merespons situasi perekonomian nasional dan global di tengah ancaman resesi.
Menurut Rasyid dalam siaran persnya, Kadin Indonesia sebagai payung organisasi dunia usaha terus memperbaharui program kerja untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini dan terus memperkuat konsolidasi internal organisasi.
“KADIN Indonesia berupaya mengantisipasi terjadinya dampak dari ancaman tersebut. Salah satunya dengan memperkuat UMKM Indonesia sehingga dapat memperkuat perekonomian nasional maupun daerah,” ujar dia.
Menurut Rasyid merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang berkontribusi pada PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun pada 2021.
BACA JUGA: Jokowi Yakin Golkar Akan Teliti Pilih Capres dan Cawapres untuk Maju Pilpres 2024
UMKM juga menyerap dan memberikan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja yang ada atau sekitar 117 juta pekerja. Saat ini jumlah UMKM mencapai 64,2 juta.
“Salah satu fokus Kadin adalah memajukan UMKM agar dapat naik kelas, sehingga dapat lebih memperkuat perekonomian Indonesia dan dapat mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045,” ujar dia