G24NEWS.TV, JAKARTA – Belakangan ini calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dijuluki gemoy oleh para netizen, menyyusul gaya politik Prabowo yang dinilai lebih santai dan luwes.
Ketua DPD Golkar Jawa Timur M Sarmuji menilai sebutan Gemoy sebenarnya memiliki makna yang sedikit sama dengan gemuk, tetapi netizen memilih menggunakan kata gemoy karena menilai Prabowo luwes, cerita dan santai dalam berpolitik.
“Gemuk kesannya berat melangkah, mager (males gerak), dan lambat. Sementara gemoy kesannya menggemaskan, menyenangkan, akrab, dekat. Itulah tanda-tanda bahwa orang makin sayang sama Prabowo,” jelasnya, pekan ini.
“Allah maha membolak-balikkan hati. Yang dulu benci bisa jadi senang, yang dulu senang bisa tambah seneng. Mau apa manusia? Urusan seneng nggak ada rumusannya. Yen Allah ngersakkke, Yang gemuk jadi gemoy,” kata Sarmuji.
Dia mengatakan semua sebutan itu menunjukkan bahwa Prabowo semakin dekat dengan rakyat dan semakin dicintai oleh masyarakat. Rakyat tidak khawatir bahwa sebutan itu akan membuat Prabowo tersinggung karena Prabowo adalah karakter yang santai dalam berpolitik.
“Itu merupakan tanda-tanda alam, Insya Allah Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024, syukur-syukur satu putaran,” terang M Sarmuji.
Bahkan, paparnya, meski berlatar belakang militer, cara politik Prabowo saat ini terlihat sangat egaliter, bisa menerima masukan dan dapat bergabung dan masuk ke dalam masyarakat.
Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala