DaerahHeadline

Masyarakat Nilai Pemprov DKI Lambat Atasi Persoalan Sampah Pantai Marunda

290
×

Masyarakat Nilai Pemprov DKI Lambat Atasi Persoalan Sampah Pantai Marunda

Share this article

G24NEWS.TV, JAKARTA — Masyarakat mengkritisi kebijakan Pemerintah DKI Jakarta soal lambatnya upaya penanganan sampah di pesisir Pantai Marunda, Jakarta Utara.

Dalam beberapa tahun terakhir, pesisir pantai Marunda, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, menjadi lautan sampah.

Bahkan, tumpukan sampah sudah membentuk sedimentasi, sehingga terlihat sebagai lahan reklamasi alias dataran buatan gagal.

Sampah yang bertumpuk di Pantai Marunda sangat beragram. Tampaknya, warga menjadikan kawasan ini sebagai tempat sampah umum raksasa.

Tidak hanya di lahan kosong, sampah-sampah juga terlihat menumpuk di kolong-kolong rumah warga dan di jalan umum permukiman.

Bulan ini, di kawasan Marunda, tampak pasukan orange dari Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu melakukan pembersihan.

Kanal Banjir Timur Margonda

Salah seorang netizen Poltak Hutagalo, di akun twitternya, @HutagaolPoltak mengatakan pembersihan Kanal Banjir Timur Margoda Jakarta Utara yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.

Baca Juga  DPR Kritik KPU Bicarakan Sistem Proporsional Tertutup Berlaku Lagi

Dia mengatakan pembersihan kanal banjir timur tidak akan ada artinya, jika dilakukan seadanya.

Hal ini karena sampah akan kembali masuk ke pesisir pantai, jika terjadi air pasang pada keesokan harinya.

“Pembersihan sampah di KBT Marunda Jakarta Utara yang dilakukan pasukan orange DLH Kab. Kep. Seribu, adalah pekerja sia-sia. Karena dilakukan dengan manual. Besok pagi setelah air pasang sampah itu akan ada lagi terbawa air, harusnya memakai alat berat,” jelasnya, seperti dilansir dari esensi.tv.

Sementara itu, mayoritas netizen mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga  Erwin Aksa: Kualitas SDM di Jakarta Harus Diperbaiki agar Sesuai Kebutuhan Industri

Sebagian lagi menyesalkan program pengembangan pantai pesisir Jakarta yang direncanakan mantan Gubenur DKI Ahok tidak berlanjut.

Sebelumnya, secara nasional, dari total 68,5 juta ton sampah nasional pada tahun 2022, tercatat komposisi sampah yang paling dominan adalah sisa makanan, plastik, dan kertas.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tahun 2022, 64 persen timbunan sampah itu (68,5 juta ton) telah berhasil dikelola.

Secara lebih spesifik, data lembaga Sustainable Waste Indonesia (SWI) menyebutkan, sampah plastik menguasai lima persen atau 3,2 juta ton dari total sampah nasional per tahun.*

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Email: Lala Lala

banner 325x300