G24NEWS.TV, JAKARTA – Mantan Gubernur Jatim Soekarwo atau Pakde Karwo masuk dalam jajaran kepengurusan Partai Golkar, setelah mengundurkan diri dari Partai Demokrat. Kabar ini dikonfirmasi oleh politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam.
Dia mengungkapkan Soekarwo menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar. Dasar hukumnya adalah Surat Keputusan (SK) Nomor 2 SKEP-492/DPP/Golkar/XI/2022 tanggal 22 November 2022. SK tersebut berisi susunan Dewan Pakar DPP Partai Golkar masa bakti 2019-2024 hasil perubahan. Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar saat ini adalah Agung Laksono.
Pakde Karwo yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini sebenarnya bukan orang bagi Partai Golkar. “Sejarah panjang memang Pakde Karwo dulunya adalah Golkar. Jangan heran kalau Pakde sekarang kembali ke Golkar,” kata Ridwan Hisjam, Senin (2/1/2023) malam, dikutip dari Sindonews.
Dia menjelaskan, dulu Soekarwo menjabat di bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Partai Golkar Jatim. Sementara Ridwan Hisjam sendiri menjabat Wakil Ketua dan Soenarjo Ketua bidang Seni dan Budaya.
“Kalau zaman Orba (Orde Baru) ada fungsi kekaryaan. Pakde Karwo dikaryakan di Partai Demokrat untuk menjadi gubernur dua periode di Jatim,” kata dia.
Soekarwo sebelumnya adalah Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur. Pada Mei 2019 Soekarwo mengundurkan diri dari posisi Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sebagai konsekuensi menduduki jabatan Komisaris Utama di PT Semen Indonesia Tbk. Selanjutnya, pada Desember 2019 Soekarwo ditunjuk sebagai anggota Wantimpres.
Menantu Pakde Karwo juga Gabung Golkar
Ketua Partai Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji
Sebelum Pakde Karwo, menantunya Bayu Airlangga sudah terlebih dahulu bergabung dengan Partai Golkar. Sebelum bergabung, Bayu menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan Ketua Golkar Jatim, M Sarmuji.
“Pertama sebetulnya komunikasi saya dengan Pak Sarmuji sudah beberapa kali. Kami bertemu dan saya sebetulnya mengenal beliau cukup lama, ya beliau adalah salah satu mentor saya yang banyak mengajarkan saya tentang politik,” kata Bayu.
Menurut Bayu, partai Golkar merupakan partai yang demokratis. Di partai ini, semua kader memiliki kesempatan yang sama, tidak ada suka atau tidak suka. Setiap hal yang diperjuangkan untuk kebesaran partai sangat dihargai.
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji menyatakan Bayu adalah kader potensial. Sarmuji mengaku berkomunikasi dengan Bayu setelah mundur dari Demokrat.
“Kami tidak melakukan pembicaraan untuk membangun persepsi terhadap partai Golkar. Ibarat transfer pemain sepakbola, saat kontraknya habis baru kita melakukan pembicaraan, kami menjaga etika sesama partai,” kata Sarmuji.
