DaerahHeadline

Guguran Awan Panas hingga 19 KM, Status Gunung Semeru Naik jadi “Awas’

264
×

Guguran Awan Panas hingga 19 KM, Status Gunung Semeru Naik jadi “Awas’

Share this article
WhatsAppImageat..
WhatsApp-Image-2022-12-04-at-14.10.15

G24NEWS.TV, JAKARTA –  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung mulai Minggu (4/12) pukul 12.00 WIB.

Dari hasil pemantauan tim PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran Awan Panas Guguran (APG) sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak, Lumajang.

“Sudah sampai Gladak Perak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang.

Awan Panas Guguran (APG) sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak, Lumajang. (Foto BNPB)
Awan Panas Guguran (APG) sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak, Lumajang. (Foto BNPB)

Abu vulkanik Gunung Semeru membumbung tinggi berwarna abu dan hitam pekat. Jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di sekitar lokasi.

“Situasi saat ini di Kajar Kuning, Lumajang hujan deras dan abu pekat,” kata Joko.

BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan ada sebanyak 93 warga dievakuasi ke pengungsian yang berlokasi di Balai Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Baca Juga  Jabatan Ridwan Kamil Berakhir 5 September 2023, Ini Kata Kang Emil

Sebelumnya Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan material letusan membumbung tinggi dan awal panas.

Sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Evakuasi Korban Letusan Gunung Semeru. (Foto BNPB)
Evakuasi Korban Letusan Gunung Semeru. (Foto BNPB)

Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Gunung Semeru juga mengalami gempa pada pukul 00.00 – 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Aktivitas ini menunjukkan bahwa aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi.

Pemerintah mengingatkan berpotensi terjadi awan panas, potensi aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru.

Abu vulkanik letusan Gunung Semeru
Abu vulkanik letusan Gunung Semeru. (Foto BNPB)

Pemerintah merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga  Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Berlanjut, Didominasi Letusan dan Gempa Guguran

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

banner 325x300