HeadlineLifestyle

Lebih Cepat jadi Ahli, Generasi Z Cenderung Suka Kerja Paruh Waktu

318
×

Lebih Cepat jadi Ahli, Generasi Z Cenderung Suka Kerja Paruh Waktu

Share this article
generasi z work life balance
generasi z work life balance

G24NEW.TV, JAKARTA – Generasi Z ternyata lebih suka jadi pekerja paruh waktu, karena bisa bekerja dari mana saja dan tidak menghabiskan waktu lama menuju kantor.

“Pekerjaan paruh waktu merupakan kebutuhan masa depan. Dengan demikian, serangkaian keahlian spesifik yang dimiliki generasi muda itu tidak hanya dinikmati satu perusahaan saja,” ujar Praktisi ketenagakerjaan yang juga CEO Matata Edukasi Inovasi Tari Sandjojo, dikutip dari antaranews.

“Kecenderungan ke depan, generasi Z lebih menyukai bekerja paruh waktu dibandingkan penuh waktu, karena bisa bekerja dari mana saja dan tidak harus menempuh perjalanan yang lama untuk menuju kantor,” lanjut Tari.

Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada rentang 1997 hingga 2012. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada sensus 2020, jumlah generasi Z menempati proporsi terbanyak dengan 27,94 persen dari penduduk Indonesia.

Baca Juga  Meutya Hafid Berharap Politik Identitas Bernada Kebencian Turun

Menurut Tari, generasi muda kini lebih cepat menemukan minat. Sehingga mereka lebih cepat juga merencanakan pendidikan dan keahlian yang harus dimiliki sebagai bekal hidup ke depan. Karena itu generasi muda memiliki keahlian pada rentang usia yang lebih muda dibandingkan generasi sebelumnya.

Generasi Z juga memiliki kecenderungan untuk memperhatikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sehingga pekerjaan paruh waktu akan semakin populer ke depannya.

Pihaknya melalui platform Bantu Kerja turut membantu generasi Z untuk mendapatkan pengalaman bekerja di dunia industri. Platform tersebut mempertemukan antara mitra industri, mitra sekolah dan juga siswa yang ingin magang.

Baca Juga  Golkar Segera Gelar Rapimnas Tentukan Cawapres Prabowo Subianto 

Platform tersebut juga menyediakan modul pelatihan yang yang dirancang agar calon pekerja bisa berinteraksi dengan pelaku pasar (baik pemberi pekerjaan atau penyedia jasa) yang sudah berpengalaman.

Sejumlah cakupan pembekalan meliputi cara menyusun CV dan portfolio yang representatif , pemahaman etika kerja, memberikan pilihan peluang kerja, keterampilan menjawab dalam wawancara maupun latihan menyelesaikan projek dengan umpan balik langsung dari pemberi pekerjaan.

 

 

banner 325x300