G24NEWS.TV, JAKARTA – Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni menilai Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa proses debat perdana semakin meningkatkan semangat dan militansi parpol yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju berserta seluruh relawan yang mendukung Prabowo-Gibran.
Dia mengatakan Golkar Surabaya juga semakin bersemangat mengabarkan ke warga Surabaya bahwa hanya Prabowo Gibran adalah paslon yang layak meneruskan estafet kepemimpinan Jokowi.
“Pak Jokowi telah berhasil membawa Indonesia ke pintu gerbang kemakmuran dalam rangka menyongsong Indonesia emas 2045,” jelasnya, di Surabaya, Rabu (13/12/2023).
Dia mengatakan Prabowo Subianto menunjukkan kualitas kepemimpinannya saat debat perdana Pilpres 2024.
Masyarakat, menurutnya, akhirnya melihat bahwa narasi yang selama ini dikembangkan berbagai pihak bahwa Capres Prabowo Subianto sebagai pribadi yang temperamental dan tidak layak menjadi pemimpin akhirnya terbantahkan dengan sendirinya.
“Hal ini terlihat ketika Capres lain dalam pembukaan debat tadi malam (12/12) mencoba untuk memancing emosi Prabowo Subianto dengan narasi yang tendensius, namun disanggah secara halus oleh Prabowo Subianto. Inilah kualitas kepemimpinan yang sesungguhnya,” katanya.
Tidak Bermain Kosakata
Menurut dia, hal ini semakin menguatkan bahwa Prabowo Gibran layak meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi, karena hakikat pemimpin adalah memimpin negara ke gerbang kemakmuran, bukan memimpin rangkaian kosa kata.
Dalam peristiwa debat, lanjut dia, jika dinarasikan demokrasi sedang tidak baik baik saja, faktanya saat ini justru partisipasi anak muda dalam kancah perpolitikan mengalami peningkatan.
Hal ini, lanjut dia, terlihat dari banyaknya anak muda yang terdaftar sebagai caleg di berbagai partai.
“Kalau demokrasi tidak baik baik saja, maka anak muda akan mengambil pilihan berjuang digerakan ekstra parlementer, bukan berjuang masuk di jalur parlementer,” ujarnya.
Menurut dia, Prabowo Subianto dengan elegan memberikan jawaban yang berbasis fakta, bahwa kalau demokrasi tidak baik baik saja maka semua yang jadi kepala daerah bukanlah calon yang diusung oleh partai yang tidak tergabung dalam pemerintahan.
“Ini jawaban berkelas dari seorang negarawan yang selalu melihat peristiwa dari sudut pemikiran yang menyeluruh,” katanya. (ANTARA)
Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala
