Ekonomi

Indonesia Waspadai Perlambatan Ekspor Tahun Ini 

249
×

Indonesia Waspadai Perlambatan Ekspor Tahun Ini 

Share this article
Ilustrasi pelabuhan perdagangan internasional. Foto: Ist
Ilustrasi pelabuhan perdagangan internasional. Foto: Ist

G24NEWS.TV, JAKARTA – Indonesia mewaspadai perlambatan ekspor ke negara-negara ke negara-negara maju seperti Italia, Jerman, Korea yang bisa memengaruhi kondisi ekonomi domestik.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan nilai ekspor Indonesia beberapa tahun terakhir ini meningkat karena didorong harga komoditas yang tinggi di pasar dunia.

Namun sejak pertengahan 2022 harga-harga komoditas mengalami pelambatan dan kemudian menurun pada akhir 2022, termasuk tiga komoditas utama ekspor Indonesia yakni logam, CPO, dan batu bara.

Demikian juga beberapa komoditas utama perdagangan global lainnya seperti gas alam, minyak brent, dan gandum juga memperlihatkan tren penurunan.

Beberapa negara mempunyai indeks PMI atau Purchasing Manufature Index di bawah 50 persen, yang berarti tidak lagi berada pada fase ekspansif seperti Italia, Jerman, Korea.

Baca Juga  PPP Ajak Golkar dan PAN Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

“Ini menunjukkan bahwa dunia masih (dalam) ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan perdagangan yang tahun lalu ekspansinya mencapai 3,5%  maka di tahun ini diperkirakan hanya 1%,” ujar Airlangga Hartarto yang juga Ketua Partai Golkar ini.

Beberapa negara menurut dia masih mempunyai indeks manufaktur pada fase ekspansif seperti Jepang, Prancis, Meksiko, Indonesia, Brasil, India dan Arab Saudi, sehingga menunjukkan sektornya masih kuat.

Hingga akhir 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai USD299,57 miliar atau tumbuh 29,40%. Sedangkan sisi impor juga mengalami pertumbuhan yang hampir setara yakni 25,37% (yoy) atau sebesar USD245,98 miliar.

Kinerja ekspor dalam perdagangan internasional Indonesia pada tahun 2023 diproyeksikan akan tumbuh sebesar 12,8% dan impor akan tumbuh lebih tinggi yakni sebesar 14,9%.

Baca Juga  Dibuka Airlangga Hartarto, Warga Jakarta Peringati Sewindu Proyek Strategis Nasional

Menko Airlangga juga menyinggung arahan Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE).

Selain jenis sektor yang diwajibkan, juga akan dilakukan review terhadap jumlah devisa dan jangka waktu penyimpanan DHE di dalam negeri.

“Dengan demikian kita akan lakukan revisi, sehingga tentu kita berharap bahwa peningkatan ekspor dan surplus neraca perdagangan akan sejalan dengan peningkatan cadangan devisa,” ujar Menko Airlangga.

Indonesia tahun ini menargetkan investasi sebesar Rp1.400 triliun.

“Perlu beberapa regulasi yang disempurnakan yaitu tentunya penyempurnaan Peraturan Pemerintah, penyempurnaan OSS RBA, dan Daftar Prioritas Investasi,” ujar dia.

 

banner 325x300