Ekonomi

Gerakan Konversi Sepeda Motor Listrik Resmi Digelar

216
×

Gerakan Konversi Sepeda Motor Listrik Resmi Digelar

Share this article
Ilustrasi motor listrik Royal Enfield/https://www.motorplus-online.com/read/253545130/motor-listrik-royal-enfield-bakal-hadir-pada-2025-tetap-pilih-gaya-klasik-ala-motor-lawas
Ilustrasi motor listrik Royal Enfield/https://www.motorplus-online.com/read/253545130/motor-listrik-royal-enfield-bakal-hadir-pada-2025-tetap-pilih-gaya-klasik-ala-motor-lawas

G24NEWS.TV, JAKARTA – Gerakan Konversi Sepeda Motor Listrik resmi dibuka sebagai awal sosialisasi dan mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan sepeda motor listrik.

Acara ini digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, serta Kepolisian Republik Indonesia.

Program konversi sepeda motor Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik merupakan kegiatan konkrit program transisi energi dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di tahun 2060 atau lebih cepat.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa Indonesia perlu melakukan konversi sepeda motor listrik, mengingat populasinya yang sangat besar, mencapai 120 juta unit di seluruh Indonesia.

“Indonesia perlu melakukan konversi ini, kami di Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan berfokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua yang populasinya lebih dari 120 juta lebih dengan tren pertumbuhan menunjukan 5-6 persen setiap tahun,” kata Arifin dalam keterangannya, dikutip laman www.esdm.go.id, Sabtu (29/7/2023).

Baca Juga  Misi Bersama CPOPC untuk Akses Pasar yang Berkelanjutan

Lebih lanjut Arifin mengungkapkan bahwa setiap konsumsi satu liter BBM ekuivalen dengan membakar 500 ribu barel minyak mentah.

“Di sisi lain, kalau kita bicara emisi. Setiap 1 liter BBM menghasilkan 2,5 kilogram emisi. Jadi kalau 120 juta sepeda motor, sekitar 300 juta kilogram perhari,” kata dia.

Target Net Zero Emission

Terkait emisi tersebut, Arifin mengatakan, Pemerintah telah mencanangkan program Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.

Konversi sepeda motor listrik ini merupakan salah satu program unggulan dalam mencapai target NZE tersebut.

“Kita lakukan program-program untuk mencapai target NZE, salah satu yang menjadi unggulan adalah konversi sepeda motor listrik“.

“Ini ada marketnya dan banyak manfaatnya”.

“Apalagi dengan insentif, maka konversi ini bisa berlaku cepat. Ada insentif untuk motor baru, ada insentif untuk konversi motor bekas,” ujarnya.

Baca Juga  Menperin Perluas Bantuan Pembelian Motor Listrik Berlaku Satu NIK untuk 1 Unit

Lebih lanjut Arifin menyebutkan bahwa kegiatan konversi ini akan menggerakan roda perekonomian karena nilai transaksinya yang besar. Selain itu, juga akan mendorong pembangunan infrstruktur, terutama untuk jaringan pengisian baterai kendaraan listrik.

“Nilai yang akan tercatat dalam transaksi, sekitar 900 hingga 1.000 triliun, kalau hanya konversi”.

“Lalu, kegiatan ekonomi yang lain, pembangunan infrastruktur terutama untuk jaringan pengisian kendaraan listrik.

“PLN juga akan menambah kapasitas kelistrikan, yang kita harapkan menggunakan Energi Baru dan Terbarukan”.

“Dalam hal ini solar panel akan menjadi andalan,” papar Arifin.

“Masyarakat juga bisa memasang solar panelnya ke atap rumahnya sendiri, sehingga akan memberikan manfaat penghematan”.

“Karena dengan menggunakan energi listrik untuk baterai ini, dibandingkan dengan biaya BBM akan ada penghematan lebih dari 50 persen,” tambahnya.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300