G24NEWS.TV, JAKARTA — Anggota Fraksi Partai Golkar DP Gandung Pardiman menyebut Pertamina terlalu banyak berteori, sedangkan pada prakteknya nol dibuktikan dengan adanya kebakaran kilang secara berturut-turut dalam waktu dekat.
Gandung Pardiman mengomentari peristiwa kebakaran kilang di Dumai, Riau yang terjadi tidak berselang lama dengan kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
“Bapak/Ibu kebanyakan teori, praktiknya nol. Itu yang penting. Nyatanya kebakaran berturut-turut satu bulan saja sudah dua kali. Jadi jangan banyak teori pak, prakteknya saya tidak kagum,” ujar Gandung Pardiman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT. Pertamina Selasa, Jakarta (4/4).
Anggota DPR asal Yogyakarta itu menduga ada indikasi sabotase dan mengusulkan pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk masalah tersebut.
Kebakaran ini, menurut dia membawa dampak besar, karena langkah-langkah Pertamina selama ini hancur karena dari bulan ke bulan terjadi kebakaran.
“Sekarang pokok masalahnya apa? Tidak usah teori-teori. Kalau tidak mampu mengatasi, mundur (sebagai Dirut Pertamina). Demi rakyat.” lanjut Gandung.
Gandung Pardiman merasa geram mendengar penjelasan yang memakan banyak waktu namun tidak diiringi dengan praktek yang baik.
“Sudah muak saya mendengarkan itu. Yang penting prakteknya mana. Teori yang terbaik itu praktek yang dapat dilaksanakan.” tutup Gandung.
Gandung meminta pimpinan Komisi VII DPR RI memberi waktu pada Pertamina untuk melaporkan perkembangan, namun jika tidak ada para wakil rakyat ini harus memanggil Menteri BUMN.
“Saya masih ingin ini dibentuk Panja pak. Bagaimana mengungkap masalah ini dan ini tidak sederhana.” lanjutnya.
Gandung melanjutkan apabila penanganan dilakukan secara tradisional terus menerus maka kebakaran akan terus terjadi.
“Kebakaran itu saya mempunyai indikasi kalau memang ada yang sengaja dibakar untuk membuat goyahnya Pertamina secara internal. ” lanjut Gandung.
Sebagai informasi, terjadi ledakan di kilang minyak PT Pertamina Dumai, Riau pada Sabtu malam pukul 22.30 WIB (1/4). Ledakan tersebut menimbulkan getaran kuat yang dirasakan masyarakat. Ledakan tersebut berdampak pada sejumlah bangunan seperti kaca pecah dan plafon rubuh.
Kejadian ledakan di Dumai terjadi sebulan pasca kebakaran depo Pertamina di Plumpang Jakarta Utara, awal Maret 2023 lalu.
