HeadlineLifestyle

Dedi Mulyadi Menangis karena Keikhlasan Pedagang Rambutan

281
×

Dedi Mulyadi Menangis karena Keikhlasan Pedagang Rambutan

Share this article
Dedi Mulyadi menangis karena ketulusan penjual rambutan
Dedi Mulyadi menangis karena ketulusan penjual rambutan

G24NEWS.TV, PURWAKARTA – Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Dedi Mulyadi dibuat menangis oleh seorang ibu bernama Eni, penjual rambutan yang ditemani oleh anaknya.

Dikutip dari Antara, Dedi bercerita dalam perjalanan ke Indramayu secara tak sengaja dia menemukan Ny. Eni yang sedang berjualan rambutan bersama anaknya, Atep.

Dalam pertemuan tersebut, Dedi belajar tentang kebesaran hati dan keikhlasan seorang ibu yang ikhlas memberikan seluruh dagangannya untuk anak-anak yatim.

Waktu itu di tengah guyuran hujan deras, ibu tersebut termenung menunggu pembeli datang ke jongko beratapkan terpal di pinggir jalan Kampung Pansor, Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. 

Cara berdagang Eni pun cukup unik. Dia menjual rambutan satu ikat dengan harga variasi, asal ada lebih untung dari modal Rp6.000,00 per satu ikat.

Baca Juga  Partai Golkar Nomor Urut 4, Maknanya Demokrasi Pancasila untuk Bangun Masyarakat Adil Makmur

Saat itu, Dedi Mulyadi kemudian menawar rambutan tersebut di bawah harga modal sebesar Rp3.000,00 per ikat. Dia berdalih rambutan itu akan dijual kembali Rp4.000,00—Rp5.000,00 yang keuntungannya untuk anak-anak yatim.

Setelah dihitung, terdapat 22 ikat rambutan yang belum laku terjual. Jika dikalkulasikan, Eni rugi Rp66.000 karena menjual rambutan di bawah harga modal.

Untuk menguji keikhlasan Eni, Dedi lalu beralih dengan meminta rambutan tanpa harus membayar. Lagi-lagi Eni pun mempersilakannya.

Di tengah obrolan, Dedi kemudian menanyakan suami Eni yang ternyata sedang menggembala domba. Selain menggembala domba, suaminya bekerja sebagai buruh serabutan.

Dari penghasilan yang minim tersebut, Eni bisa menabung untuk modal berjualan rambutan.

Baca Juga  Airlangga Hartarto Yakin Proyek Strategis Nasional Tetap Berlanjut Lewati Tahun Pemilu

Ketika bercerita soal anak, mata Eni terlihat berkaca-kaca. Rupanya anak paling besar telah meninggal dunia karena tersengat arus listrik.

Singkat cerita, Dedi pun meminta ibu dan anaknya memasukkan rambutan ke dalam mobil. Tak diduga Eni dan Atep malah memasukkan seluruh rambutan tersebut.

Mendengar ucapan keikhlasan Eni, Dedi langsung memberikan sejumlah uang.

Eni kaget menerima uang jutaan tersebut langsung menangis dan memeluk Dedi. Begitu pula sebaliknya, Dedi juga menangis tersedu-sedu saat dipeluk oleh seorang yang memiliki hati ikhlas.

“Ini keren banget. Orang kaya punya banyak uang belum tentu rela seperti ibu ini yang memberikan semuanya. Ibu yang sehat, ya, terus semangat, ya,” katanya.

 

banner 325x300