G24NEWS.TV, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin mengatakan Indonesia akan tetap mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif karena besarnya pasar domestik.
“Domestic market yang sangat dominan membuat pemerintah optimistis terhadap laju pertumbuhan ekonomi ke depan di tengah kondisi ekonomi global yang diprediksi akan diselimuti ‘awan gelap,” ujar Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar dalam siaran pers.
Indikator lain juga menunjukan bahwa perekonomian Indonesia tetap kuat. Pada kuartal III/2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,72% yang diikuti penurunan inflasi hingga ke titik 5,42% (yoy) pada November 2022.
Selain itu cadangan devisa Indonesia positif, neraca perdagangan juga terus mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut.
Indikator ekonomi stabil
“Neraca pembayaran yang positif juga menguatkan sinyalemen ekonomi Indonesia dalam posisi yang sangat baik,”ujar dia.
Menteri Airlangga menyadari ada perlambatan Purchasing Managers’ Index, namun masih memperlihatkan kinerja positif dan berada pada level ekspansi 50,3.
Selain itu program lain yang menguatkan perekonomian Indonesia tahun depan adalah keberlanjutan program restrukturisasi kredit bagi UMKM, bantalan fiskal sebagai sorb absorbent pada sektor energi, harmonisasi seluruh supply chain di sektor pangan.
“Antisipasi sektor padat karya untuk mendukung para pekerja menjadi bagian dari berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi ke depan,” ujar dia.
Kebutuhan tenaga kerja sekitar 600.000 per tahun dan nilai yang diperkirakan akan terus meningkat, sektor ekonomi digital juga diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan.
Dukungan pelatihan atau pendidikan untuk peningkatan daya saing di era ekonomi digital juga telah diberikan pemerintah. Sektor pertanian menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar juga terus mendapatkan dorongan melalui skema Kredit Usaha Rakyat.
Peran Internasional Indonesia
Menurut Airlangga Hartarto kesuksesan kepemimpinan Indonesia pada presidensi G20 membuat dunia internasional makin percaya.
Presidensi G20 Indonesia juga berhasil menelurkan hasil konkret di antaranya yakni Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), pandemic fund, financial intermediary fund, Just Energy Transition Partnership (JETP), dan Asia Zero Emission.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kepiawaian Indonesia memosisikan diri di tengah gejolak geopolitik global.
Resonansi positif Forum G20 juga terus berlanjut dalam KTT APEC di Bangkok yang menghasilkan APEC Leaders’ Declaration 2022 dengan mengadopsi penuh G20 Bali Leaders’ Declaration.
“Negara lain melihat Indonesia menyelesaikan persoalan dengan komunikasi, dengan soft power. Nah, ini dikelola secara baik oleh Bapak Presiden,” kata dia.
ASEAN Bisa Saling Jaga
Menurut Airlangga hampir seluruh negara ASEAN saat ini memiliki pertumbuhan di sekitar 5% sehingga perdagangan di kawasan ini mampu untuk saling menjaga jika ada penurunan permintaan dari luar kawasan.
“Keunggulan stabilitas politik ASEAN yang tidak lepas dari kestabilan politik Indonesia, juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi ASEAN,” ujar Airlangga.
Menurut dia tahun depan adalah pertaruhan Indonesia untuk bisa menangani tantangan.
“Kita sudah dua tahun ini kita bisa survive, tinggal tahun depan lagi kita harus bisa bertahan dan pada saat itu tidak banyak juga negara yang bisa take off seperti Indonesia,” ujar Airlangga.
