Ekonomi

Airlangga Hartarto: Pemerintah Berhasil Yakinkan AS Dukung Indonesia Masuk OECD

174
×

Airlangga Hartarto: Pemerintah Berhasil Yakinkan AS Dukung Indonesia Masuk OECD

Share this article
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar. Foto: Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar. Foto: Kemenko Perekonomian

G24NEWS.TV, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa diplomasi Pemerintah Indonesia berhasil mendorong Amerika Serikat untuk memberikan dikungannya kepada Indonesia menjadi anggota OECD.

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan dukungan AS disampaikan dalam pertemuan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2023 di San Fransisco pada 11-17 November lalu.

Dalam forum itu, jelas Airlangga, secara langsung Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungan penuh keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

“Dalam rangkaian APEC kemarin, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Joko Widodo telah sepakat bahwa AS mendukung keanggotaan OECD sampai dengan Indonesia masuk menjadi anggota OECD, tentu ini dukungan yang luar biasa dari Amerika,” kata Menko Airlangga dalam Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Dukungan tersebut, menurut Airlangga, mencerminkan kepercayaan negara adidaya seperti AS terhadap potensi ekonomi Indonesia yang tumbuh solid.

Ada beberapa keuntungan bagi Indonesia apabila berhasil menjadi anggota resmi OECD. Yang pertama, Indonesia dapat lebih mudah menarik investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang nantinya dapat digunakan untuk program pembangunan prioritas negara.

Baca Juga  Senada Dengan JK, Airlangga Akui Golkar Tak Mungkin Dukung Anies Baswedan

Keanggotaan OECD pada dasarnya bermanfaat bagi citra Indonesia di mata investor seiring dengan citra OECD sebagai organisasi yang terbuka. Aspek keterbukaan dapat dinilai dari data-data OECD yang cenderung bebas akses, serta akan menarik minat investor global ke Indonesia.

Kedua, dengan menyelaraskan kebijakan dengan rekomendasi OECD, Indonesia mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal tersebut mendorong adanya reformasi kebijakan.

Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan

Keanggotaan OECD seringkali memerlukan penerapan praktik terbaik sesuai standar dalam berbagai bidang, seperti perpajakan, peraturan ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan. Penerapan reformasi tersebut dapat menghasilkan perbaikan tata kelola dan efisiensi ekonomi Indonesia.

Ketiga, dengan keanggotaan resmi OECD, para pemangku kebijakan Indonesia berpeluang untuk mendapatkan transfer pengetahuan atau knowledge transfer dari negara maju. Keanggotaan OECD memang diikuti dengan akses terhadap pengetahuan dan keahlian yang luas.

Baca Juga  Airlangga Hartarto: Anggaran Program Makan Siang Gratis Rp15 Ribu/Anak

Pemerintah akan diuntungkan dari hasil penelitian, data, dan wawasan kebijakan OECD yang dapat berperan penting dalam mengatasi tantangan perekonomian nasional.

Akses itu dapat membantu menyempurnakan kebijakan yang ada, merancang strategi baru, dan menemukan solusi efektif terhadap isu-isu seperti kesenjangan, transisi menuju energi baru terbarukan (EBT), dan reformasi pendidikan guna menuju target negara maju.

Kemudian yang keempat, tak hanya dari aspek kebijakan ekonomi semata, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai bahwa keanggotaan OECD nantinya juga berpeluang meningkatkan penegakan hukum, terutama pemberantasan korupsi dan penghindaran pajak lintas negara karena adanya standar yang diadopsi OECD.

“OECD menjadi prasyarat yang baik bahwa jika ingin menuju pada cita-cita negara maju, perlu adanya persamaan standar global. Indonesia dapat belajar banyak dari OECD terkait bagaimana mempersiapkan struktur ekonomi dan hukum tata kelola yang lebih baik,” ujar Bhima. (ANTARA)

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300