G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan Artificial Intelligence (AI) perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, mengingat pentingnya pengenalan ilmu bagi generasi muda.
Dia mengatakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence perlu diperkenalkan melalui pendidikan di Indonesia.
“Oleh karena itu, pendidikan perlu memperkenalkan teknologi AI (Artificial Intelligence) agar negara kita paham dan bisa memanfaatkan keuntungan dan memitigasi resikonya” ujarnya dalam keynote speech pembukaan Executive Education Program for Young Political Leaders (YPL) yang digelar Golkar Institute.
Program edukasi Golkar Institute ini merupakan salah satu wadah pendidikan politik bagi pemuda dari berbagai kalangan. YPL angkatan ke-12 dengan tema “Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia” dibuka pada Senin (12/6/2023).
Pembukaan YPL dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin.
Lebih jauh, Airlangga mengatakan AI merupakan suatu perkembangan yang membantu kegiatan manusia. Bahkan, AI dapat meningkatkan produktivitas global.
Itulah makanya, Pendidikan Golkar Institute kali ini mengedepankan pemanfaatan peluang dari kemajuan Artificial Intelligence.
“Satu pihak, AI membuat hidup manusia lebih mudah, lebih produktif, lebih berkualitas. Beberapa laporan menyatakan bahwa teknologi AI bisa meningkatkan produktivitas global sebesar 7%” jelasnya.
Pertumbuhan Artificial Intelligence
Ia juga menyebut, seiring berjalannya waktu, pertumbuhan AI menjadi fenomenal.
“Artificial Intelligence secara global besarnya sebesar 65,5 miliar USD di tahun 2020 dan akan tumbuh tetap menjadi 1,58. Ini akan menjadi pertumbuhan yang fenomenal.” jelasnya.
Meski begitu, AI juga masih kerap disalahgunakan, seperti pembuatan berita hoax, pemalsuan identitas, dan lainnya.
Microsoft sendiri, awal tahun ini mengungkap AI yang dapat membuat ulang suara seseorang setelah mendengarkan mereka berbicara hanya selama tiga detik. Ini merupakan bukti kecepatan AI mereplikasi identitas seseorang secara detail.
Pelaku kejahatan internet (cyber crime) dapat memanfaatkan kecerdasan AI tersebut untuk menargetkan korbannya.
Airlangga berharap, peserta pendidikan Young Political Leaders Golkar Institute dapat memanfaatkan kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence di masa yang akan datang.
“Diharapkan pelatihan yang diselenggarakan hari ini bisa menghasilkan lulusan Golkar yang berperan penting di mengelola kemajuan teknologi untuk seterusnya” tutupnya.
Young Political Leader akan digelar selama 6 hari ke depan. YPL akan mengundang beberapa pembicara dari kalangan ahli, seperti Tantowi Yahya, Rizal Mallarangeng, dan Puteri Komarudin.
Email Penulis: Nyomanadikusuma@G24 New
Editor: Lala Lala