G24NEWS.TV, JAKARTA – Pada tanggal 4 Mei diperingati sebagai Hari Kebakaran Internasional atau International Fire Fighters Day.
Tidak hanya itu, tanggal 4 Mei juga dinyatakan sebagai Hari Santo Florian. Santo Florian ialah seorang petugas pemadam kebakaran pertama dari kesatuan batalyon Romawi yang sebelumnya telah berhasil menyelamatkan banyak nyawa dari tragedi-tragedi besar kebakaran.
Sejarah Hari Pemadam Kebakaran Internasional
Peristiwa tragis yang telah membentuk lahirnya Hari Pemadam Kebakaran terjadi pada 2 Desember 1988 di Linton Community, Australia dan termasuk ke dalam kisah tragis yang telah mempengaruhi seluruh dunia.
Linton sebuah daerah padat penduduk di Victoria, Australia dan petugas kebakaran saat itu tengah menangani kebakaran dahsyat di semak-semak padat dan besar. Matthew Armstrong, Jason Thomas, Stuart Davidson, Chris Evans, dan Gary Vredeveld merupakan lima orang yang dikirim guna melaksanakan tugas untuk memadamkan api.
Pada saat mereka sampai di titik zona api, angin besar tiba-tiba merubah arah yang mengakibatkan lima orang pemadam yang diterjunkan beserta truk pemadam ditelan api besar yang mengakibatkan mereka semua meninggal.
Peristiwa kebakaran besar tersebut menjadi sejarah tragis yang mengguncang seluruh dunia dan juga membuat terbentuknya hari untuk menghormati para petugas pemadam kebakaran yang gugur dan semua yang masih bertugas untuk memadamkan api.
Misi Hari Pemadam Kebakaran Internasional
Misi yang dimiliki pada Hari Pemadam Kebakaran yakni untuk menghormati dan mengingat petugas pemadam kebakaran di Amerika sekaligus di negara lain yang telah gugur.
Total hampir 500 keluarga di seluruh Amerika Serikat turut serta bergabung bersama organisasi pemadam kebakaran untuk memberikan support kepada petugas pemadam kebakaran.
Sekaligus mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi dalam proses pengamanan kebakaran, pada akhirnya tanggal 4 Mei resmi diperingati sebagai Hari Kebakaran Internasional dan dirayakan setiap tahunnya.
Pemadam Kebakaran Indonesia
Petugas pemadam kebakaran sendiri di Indonesia sudah terbentuk sejak 1919-1929 terbukti dari ditemukannya batu prasasti yang bertuliskan “Tanda Peringatan Brandweer Batavia 1919-1929”.
Bukti tersebut diperkuat dari ditemukannya data-data dalam buku “Dari BRANDWEER ke Dinas Kebakaran DKI Jakarta”, yang menyatakan saling berkaitan dengan peristiwa kebakaran besar yang tidak teratasi pada tahun 1913.
Pada 1919 Wali Kota Batavia saat itu mulai mengorganisir setiap kegiatan pemadam kebakaran yang ditandai dengan didirikannya kantor Brandweer Batavia di daerah Gambir hingga sekarang.
Pada jaman penjajahan Jepang, pemadam kebakaran berubah dan memiliki ketentuan menjadi Osamu seirei No.II” tentang Syoobootai atau pemadam kebakaran.
Dan masa kemerdekaan sekitar 1957, istilah pemadam kebakaran berubah menjadi BPK (Barisan Pemadam Kebakaran).
Perubahan tersebut dilakukan ulang oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu Ali Sadikin, yang awalnya Barisan Pemadam Kebakaran alias BPK diubah menjadi Dinas Pemadam kebakaran melalui surat resmi keputusan Gubernur KDH DKI Jakarta.
Sampai saat ini seluruh kota pada suatu provinsi memiliki dinas pemadam kebakarannya masing-masing, yang selalu siap melayani kapan pun, dimanapun dan selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkannya.
