Politik

Survei Indikator: Pemilih Jatim Nilai Harga Kebutuhan Pokok Paling Perlu Diperhatikan Capres dan Caleg

174
×

Survei Indikator: Pemilih Jatim Nilai Harga Kebutuhan Pokok Paling Perlu Diperhatikan Capres dan Caleg

Share this article
Ilustrasi Pemilu 2024. Foto: Ist
Ilustrasi Pemilu 2024. Foto: Ist

G24NEWS.TV, JAKARTA – Pemilih di Jawa Timur menilai harga-harga kebutuhan pokok adalah isu yang paling perlu diperhatikan oleh calon presiden dan wakil presiden, serta calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum 2024.

Harga-harga kebutuhan pokok dipilih oleh 31,3%. Kemudian pemberantasan korupsi 15,7%, sedangkan lapangan kerja dan pengangguran 15,5%.

Upaya untuk mengurangi kemiskinan 13,8%, memajukan sektor pertanian 5%. Selanjutnya, keamanan dan ketertiban, menurut 4,6% respondens adalah masalah mendesak yang paling banyak disebutkan oleh warga Jawa Timur.

“Sekitar 86.8% warga cukup atau sangat puas dengan kinerja Joko Widodo sebagai Presiden,” tulis Indikator dalam hasil survei berajuk Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Jawa Timur yang dirilis Minggu (1/10/2023).

Selain itu, hasil survei Indikator menunjukkan dari partai dengan dukungan lebih dari 4%, basis PDIP dan Demokrat lebih banyak mendukung Ganjar, sementara basis PKB, Gerindra dan Golkar lebih banyak mendukung Prabowo.

Sementara itu, dari hasil survei yang sama, pada simulasi tiga nama, Ganjar 43,9% unggul dari Prabowo 33,8% dan Anies 14,4%, sekitar 8% belum menunjukkan pilihan.

16% Pemilih di Jatim

Jawa Timur, salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan potensi pemilih sekitar 16% dari  total pemilih di Indonesia. Besarnya potensi pemilih di Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri terutama menjelang Pemilihan Umum Presiden.

Baca Juga  Partai Demokrat siap kampanye bareng Prabowo-Gibran

Berdasarkan hasil empat Pilpres sejak 2004 hingga 2019, pemenang Pilpres selalu merupakan pasangan yang juga unggul di Jawa Timur selain di wilayah potensial lain. Artinya, Jawa Timur merupakan salah satu kunci kemenangan dalam Pilpres.

Untuk memenangkan Pilpres, tidak bisa tidak, pasangan calon dan timnya harus memperhitungkan Jawa Timur sebagai salah satu prioritas.

Berbicara mengenai perilaku memilih di Jawa Timur, tidak bisa dilepaskan dari organisasi massa terbesar di Indonesia: Nahdlatul Ulama (NU).

Jawa Timur sejak dulu merupakan basis NU, dan arah dukungan NU turut menentukan pilihan warga Jawa Timur. Meski seringkali NU tidak secara resmi mendukung salah satu pasangan dalam Pilpres, namun warga membaca keberpihakan para kyai NU dan menjadikannya salah satu pertimbangan dalam memilih.

Mengetahui kecenderungan tersebut, para calon pun berebut dukungan NU menjelang pemilu, baik dengan mengusung calon berlatar belakang NU atau mengunjungi para kyai NU untuk menunjukkan kedekatan, dengan harapan gerbong kyai NU akan ikut tergerak untuk mendukung calon tersebut.

Baca Juga  Juru Bicara TKN Pastikan Prabowo-Gibran Peduli Terhadap Dunia Sepak Bola Indonesia

Hasil survei diharapkan dapat memberi gambaran tentang peta elektoral di Jawa Timur, dan pengaruh NU dalam perilaku memilih di sana. Hasilnya dapat menjadi bahan kajian bagi para pengambil keputusan, khususnya yang terkait dengan politik di Jawa Timur.

Metode Survei

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1810 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1810 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.4% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

 

banner 325x300