Politik

Santri Diminta Jadi Agen Perdamaian di Pilpres 2024

176
×

Santri Diminta Jadi Agen Perdamaian di Pilpres 2024

Share this article
Santri Diminta Jadi Agen Perdamaian di Pilpres 2024
Santri Diminta Jadi Agen Perdamaian di Pilpres 2024

G24NEWS.TV, JAKARTA –  Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily Ace mengajak santri menjadi agen perdamaian di tahun politik.

Hal ini karena tahun politik menjadi sangat krusial karena bisa memercik perdebatan antara pendukung salah satu calon presiden yang ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Saya mengajak para santri untuk menjadi agen perdamaian di Pilpres 2024 sejalan dengan ikrar santri yang dibacakan dalam peringatan Hari Santri Nasional kemarin di Surabaya,” kata Ace, Selasa (24/10).

“Bahwa santri selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudkan perdamaian dunia,” lanjutnya.

Ace menyoroti tema yang diangkat dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024 yakni ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’.

Menurut Ace, jihad di era sekarang bukan lagi maju ke medan pertempuran demi agama namun dapat dimaknai agar umat menjadi penengah apabila terjadi gesekan dan perpecahan dalam masyarakat, terlebih di tahun politik.

Baca Juga  Bawaslu Susun Skema Peningkatan Kapasitas Pengawas Pemilu

“Santri menebarkan spirit perdamaian, toleransi, dan moderasi beragama. Mereka juga dilatih untuk memiliki pemahaman agama yang mendalam, etika, dan nilai-nilai kejujuran serta kebijaksanaan,” ucap Ace.

Alumni pesantren Cipasung Tasikmalaya tersebut memaparkan, santri bisa menjadi pelopor dalam mengedepankan politik berkebangsaan.

Tujuannya, kata Ace, untuk menjaga kedaulatan negara dan demi hidup peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Santri justru harus bisa mengajarkan politik kebangsaan kepada masyarakat, semangat patriotisme mereka dapat memotivasi generasi muda untuk turut serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” paparnya.

Sebagai individu, santri memang memiliki hak untuk mendukung pemimpin yang dianggap paling bisa memenuhi harapan.

Namun santri diingatkan untuk tetap mengedepankan toleransi dan menghindari perpecahan akibat perbedaan pilihan.

“Para santri yang sudah memiliki hak suara berhak memilih siapa calon pemimpin yang diunggulkan, tapi jangan sampai politik praktis berpengaruh pada dunia pendidikan di lingkungan pesantren dan di tengah masyarakat,” ujar Ace.

Baca Juga  Dialog Dengan Kadin, Prabowo Paparkan Strategi Transformasi Bangsa

“Santri harus bisa berpegangan teguh pada akidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama`ah seperti yang diserukan dalam ikrar santri. Hal itu dapat diwujudkan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” sambung Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

Ketua DPP Golkar itu menegaskan, meskipun pesantren diperbolehkan menjadi lokasi kampanye jelang Pemilu 2024, namun institusi pendidikan disebut harus netral dari politik praktis.

“Pesantren merupakan institusi pendidikan yang harusnya dapat menjaga netralitasnya dalam Pemilu 2024, baik dalam Pilpres maupun Pileg,” ungkap Ace.

Di sisi lain, Ace mengulas tentang peran santri yang juga menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia.

Ia pun menyebut banyak tokoh perjuangan yang berlatar belakang sebagai santri.

“Secara historis, santri memiliki peran utama dalam menjaga NKRI dan ikut dalam kemerdekaan kita yang tak pernah gentar melawan penjajah demi tumpah darah negeri,” tandasnya.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300