Ekonomi

Ridwan Kamil Perbanyak Transportasi Massal Modern dan Nyaman di Jawa Barat

198
×

Ridwan Kamil Perbanyak Transportasi Massal Modern dan Nyaman di Jawa Barat

Share this article
Gubernur Jawa Barat dan Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil meresmikan operasional Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya rute Padalarang - Leuwi Panjang di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/8/2023). Foto: Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat dan Wakil Ketua Umum Golkar Ridwan Kamil meresmikan operasional Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya rute Padalarang - Leuwi Panjang di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/8/2023). Foto: Pemprov Jabar

G24NEWS.TV, JAKARTA — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menghadirkan kendaraan ramah lingkungan, khususnya di kawasan aglomerasi Bandung Raya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan transformasi transportasi massal berbahan bakar listrik merupakan komitmen Provinsi Jabar

“Transformasi transportasi massal di Bandung Raya sedang kita akselerasi,” jelasnya saat meresmikan operasional Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya rute Padalarang – Leuwi Panjang di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pekan lalu.

Dia mengatakan saat inilah  masa depan bahwa transportasi massal di Jabar ditentukan.

“Khususnya, bus berbasis listrik. Butuh waktu, tapi OTW ( on the way ) menuju ke sana,” ujar Kang Emil.

Transportasi massal berbasis listrik tersebut berasal dari bantuan Kementerian Perhubungan dengan total 20 unit.

“Hari ini kita resmikan pengoperasian 20 bus dari bantuan Kemenhub dengan rute Padalarang – Leuwipanjang,” ujar Ridwan Kamil, dalam keterangannya dikuti Selasa (29/8/2023).

Baca Juga  Ekonom UGM Dukung Prabowo Kembangkan Energi Baru dan Terbarukan

BRT Bandung Raya

Adapun total rute BRT Bandung Raya berjumlah 20 rute melintasi kawasan Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.

Kang Emil mengatakan, ke-20 rute BRT tersebut belum termasuk penguatan transportasi massal berbasis rel dan kereta gantung ( cable car ).

“Total BRT 20 rute digabungkan nanti penguatan transportasi massal berbasis rel dan cable car,” sebutnya.

Gabungan transportasi massal BRT, rel, dan kereta gantung itu diyakini akan meningkatkan penggunaan kendaraan umum masyarakat Bandung Raya dari 14 persen menjadi 50 persen.

“Ini akan mengonversi dari 14 persen warga Bandung Raya yang menggunakan kendaraan umum menjadi minimal 50 persen, itu yang dulu saya paparkan ke Pak Jokowi,” kata Kang Emil.

Baca Juga  Prabowo Sebut Program Inkubasi Bisnis Bikin Pesantren Menuju Kemandirian

Ia optimistis dalam kurun waktu 10 sampai 15 tahun ke depan target 50 persen akan tercapai. Anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan hal itu sebesar Rp100 triliun.

“Dalam hitungan 10 sampai 15 tahun mimpi itu akan terwujud dengan total butuh kurang lebih Rp100 triliun,” ucap Kang Emil.

Apabila transformasi transportasi massal tidak dilakukan, maka dalam tujuh tahun ke depan diprediksi kemacetan di Bandung Raya akan semakin parah.

“Kalau tidak dilakukan, maka dalam hitungan tujuh tahun ke depan keluar rumah sudah macet total”.

“Jadi ini adalah upaya dari kita terus menghadirkan transportasi massal yang maksimal,” ujar Kang Emil.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300