HeadlineNasional

Presiden Jokowi: Jaga agar TNI Tak Terjerumus Politik Praktis

256
×

Presiden Jokowi: Jaga agar TNI Tak Terjerumus Politik Praktis

Share this article
pelantikan panglima
pelantikan-panglima

G24NEWS.TV, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang baru saja dilantik pada Senin, (19/12) menjaga  netralitas tentara dan tidak terjerumus dalam politik praktis pada Pemilu 2024 mendatang. 

Tidak hanya itu, sinergi TNI dengan Polri juga harus ditingkatkan dalam rangka menjaga situasi kondusif di dalam negeri.

“Stabilitas politik, stabilitas keamanan itu penting dalam rangka pembangunan negara kita, dalam rangka pertumbuhan ekonomi kita dalam situasi yang tidak pasti karena ketidakpastian global,” ucap Presiden setelah melantik Laksamana Yudo. 

“Tadi baru saja telah kita lantik Laksamana TNI Yudo Margono, di samping saya, sebagai Panglima TNI, dan saya sudah pesan ke Panglima TNI untuk yang pertama menjaga kedaulatan NKRI, yang kedua menjaga kesatuan dan persatuan kita,” terang dia. 

Presiden juga menitipkan pesan kepada Panglima TNI untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI agar kepercayaan masyarakat terhadap TNI yang saat ini sudah tinggi dapat terus dipertahankan.

“Kepercayaan masyarakat kepada TNI yang sekarang ini sudah paling tinggi, kepercayaan ini harus dijaga terus dengan profesionalisme di tubuh TNI yang terus harus ditingkatkan,” ungkap Presiden.

Baca Juga  Presiden Terlebih Dulu Sampaikan Pergantian Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepada Raja Juli Antoni

 Sedangkan terkait konflik di Papua, Presiden menekankan pentingnya pendekatan humanis yang disertai dengan ketegasan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan di Papua, utamanya yang berkaitan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Karena kalau kita tidak tegas, di sana KKB selalu berbuat seperti itu ya enggak akan selesai-selesai masalahnya,” tandasnya.

Perwira AL Pertama 

Laksamana Yudo merupakan perwira tinggi Angkatan laut pertama yang mengisi jabatan panglima TNI selama era pemerintahan Jokowi.

Terakhir, perwira tinggi TNI AL menjabat sebagai panglima adalah Laksamana (Purn) Agus Suhartono pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Laksamana Yudo  merupakan jebolan akademi angkatan laut (AAL) yang lulus sebagai angkatan ke-33 pada 1988 silam.

Di awal perjalanan kariernya, dia pernah mengabdi di kapal perang KRI YNS 332 sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal.

Laksamana Yudo juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I saat berpangkat Laksamana Madya. 

Saat itu dia dinilai punya ketegasan dalam meredam ketegangan di wilayah Natuna karena adanya pelanggaran teritorial oleh kapal nelayan China pada 2020.

Baca Juga  Bawaslu Minta Akses Silon Pendaftaran Caleg ke KPU

Namanya juga sering disebut dalam penanganan kasus Covid-19 dan pemulangan WNI dari China ke tanah air.

Saat mendapatkan pangkat bintang empat, Laksamana Yudo mengemban posisi sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.

Prajurit terbaik emban tanggung jawab besar

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut Laksamana Yudo Margono sebagai prajurit terbaik dan mengemban tanggung jawab besar. 

Dave juga mengingatkan tanggunjawab jawab besar yang diemban  Laksamana Yudo. 

“Beliau adalah prajurit terbaik TNI AL yang sedang mengemban tugas besar dan akan ditugaskan tanggung jawab yang lebih besar lagi,” kata Dave. 

Menurut Dave, ada banyak pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan Panglima TNI. Di antaranya adalah  situasi dan kondisi keamanan di Papua, peningkatan SDM, sertaperemajaan alutsista.  

“Hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab besar dan tugas yang harus diselesaikan,” ungkap Dave.

 

banner 325x300