Politik

Prabowo-Gibran Bertekad Tidak Ada Lagi Anak Indonesia Mengalami Stunting

135
×

Prabowo-Gibran Bertekad Tidak Ada Lagi Anak Indonesia Mengalami Stunting

Share this article
Golkar Jabar Yakin Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Golkar Jabar Yakin Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran

G24NEWS.TV, JAKARTA – Pasangan Capres-Cawapres RI Periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menargetkan tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang mengalami stunting di masa mendatang.

Salah satu cara yang akan dijalankan, jika pasangan nomor urut 2 ini terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden adalah dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi pada anak-anak.

Program peningkatan gizi untuk menyelesaikan masalah stunting ini diwujudkan pada hari pertama kampanye Pemilu 2024, Selasa (28/11/2023), dengan membagikan makan siang dan susu gratis kepada anak.

Kemudian, Program susu dan makan siang gratis yang merupakan swadaya dari tim kampanye nasional (TKN) dan tim kampanye daerah (TKD) itu dilaksanakan secara serentak di sejumlah daerah.

Program tersebut menurut anggota Komisi IX DPR RI, dokter Suir Syam MKes, sudah sangat tepat.

Suir Syam menambahkan, demi menumbuhkembangkan seorang anak pintar dan tidak terkena stunting, harus diawali dengan pemberian makanan yang mengandung gizi baik bagi anak.

“Jadi, jika ingin anak pintar, utamanya mendapatkan gizi dulu. Kalau gizinya baik, mulai dari anak di dalam rahim ibu sampai umur dua tahun, karbohidrat cukup, protein cukup, kemudian vitamin dan mineral cukup, maka anak itu otaknya akan cerdas dan sehat,” kata Suir Syam, Kamis (30/11/2023), seperti dilansir dari Suara Merdeka Solo.

Baca Juga  Gibran Tampil Gemilang Pada Debat Cawapres, Ketua BPP Prabowo Gibran Sultra: Menang Satu Putaran

Suir Syam menjelaskan, kebutuhan energi seorang wanita sekitar 1.900 kkal dengan kebutuhan protein sekitar 50 gram per hari sebelum hamil.

Ketika hamil pada trimester pertama, kebutuhan energinya meningkat menjadi 2.080 kkal, serta kebutuhan protein 68 gram per hari. Kemudian pada trimester kedua dan ketiga, kebutuhan energinya meningkat menjadi 2.200 kkal.

Kebutuhan Protein Calon Ibu

Calon ibu yang kurang asupan protein, lanjut dia, berisiko menyebabkan bayi yang lahir dengan bobot berat badan di bawah normal, bayi mengalami masalah seperti bibir sumbing atau kelainan fisik lainnya seperti salah satunya penyebab stunting.

Bahkan dampak kekurangan protein berefek pada kurang sempurnanya pembentukkan air susu ibu kelak dalam laktasi.

“Jadi kalau kita memberikan program makanan yang bergizi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral kepada anak TK, SD, SMP, SLTA dan ibu hamil, gizi mereka akan baik. Pemberiannya dilakukan siang hari,” tambahnya.

Baca Juga  Ketum Golkar Airlangga Nilai Debat Capres Ketiga Kurang Substansi

Sebelumnya, Prabowo saat dialog terbuka dalam forum Muhammadiyah, Rabu (22/11/2023) mengatakan, total 82,9 juta orang yang akan mendapat makan siang gratis.

Mulai dari anak-anak usia dini pra-SD sebanyak 30 juta orang, anak jenjang pendidikan SD sebanyak 24 juta orang, anak jenjang pendidikan SMP sebanyak 9,8 juta orang dan anak jenjang SMK/SMA sebanyak 10,2 juta orang.

Makan siang gratis juga diberikan bagi murid di pesantren sebanyak 4,3 juta orang, serta ibu hamil 4,4 juta orang.

Prabowo menjelaskan soal eksperimen yang dia lihat di sekolah. Di mana daya tangkap para siswa meningkat ketika diberikan telur gratis untuk makan siang selama dua hari dalam satu minggu.

Hasilnya, berdasarkan eksperimen tersebut, murid-murid mengalami peningkatan nilai sekolah setelah pemberian telur gratis tersebut.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300