Kesehatan

Hari Udara Bersih Internasional 7 September, Dorong Kesadaran Warga terhadap Kualitas Udara

169
×

Hari Udara Bersih Internasional 7 September, Dorong Kesadaran Warga terhadap Kualitas Udara

Share this article
International Day of Clean Air for Blue Skies atau Hari Udara Bersih Internasional
International Day of Clean Air for Blue Skies atau Hari Udara Bersih Internasional

G24NEWS.TV, JAKARTA — International Day of Clean Air for Blue Skies atau Hari Udara Bersih Internasional diperingati setiap 7 September.

Tahun ini, Hari Udara Bersih Internasional diperingati pada Kamis, 7 September 2023. PBB mulai merayakan peringatan ini pada 2020 pasca ditetapkan 26 November 2019 dalam Komite Kedua Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-74 .

Peringatan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya terhadap kondisi atau kualitas udara serta melawan polusi udara.

Peringatan Hari Udara Bersih Internasional tahun ini menjadi penting sebab masalah polusi udara jadi perhatian karena menyangkut kesehatan banyak orang.

Mengangkat tema “Together for Clean Air”, peringatan tahun ini bertujuan untuk menyoroti kebutuhan mendesak terkait tanggung jawab dalam mengatasi masalah polusi udara.

Baca Juga  Kualitas Udara Jakarta Buruk Terburuk Ketiga di Dunia, Sudah Mulai Jatuh Korban  

Tak hanya itu, penting untuk menggugah pengakuan atas fakta bahwa udara bersih penting bagi kesehatan dan kehidupan manusia sehari-hari.

Sementara, polusi udara merupakan risiko lingkungan terbesar terhadap kesehatan manusia dan salah satu penyebab utama kematian dan penyakit yang dapat dihindari secara global.

Bahkan, pada 2019, Komnas HAM menyebut polusi udara merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Hal itu karena setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang sehat.

Politisi Golkar Soroti Buruknya Kualitas Udara

Masalah kualitas udara akhir-akhir ini menjadi sorotan, utamanya di Jakarta.

Salah satu politisi Golkar, Dyah Roro Esti, menyampaikan keluhan tingginya polusi udara di Jakarta yang baru-baru ini masuk sebagai jajaran kota besar dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.

Baca Juga  Dampak Merusak: Penyakit yang Timbul Akibat Air Tercemar

Keluhan itu disampaikan pada forum Rapat Paripurna DPR RI beberapa waktu lalu. Ia menuturkan bahwa menghidup udara di Indonesia saat ini seperti merokok.

Dyah Roro Esti menginterupsi Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (22/8)
Dyah Roro Esti menginterupsi Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (22/8)

“Ada analogi yang katakan bahwa menghirup udara di luar sama dengan merokok,” tutur Dyah Roro Esti.

Polusi udara, lanjutnya, adalah silent killer yang berdampak sangat signifikan pada kesehatan manusia.

Menurutnya, pemerintah Indonesia perlu bergerak cepat menangani masalah polusi udara sebab berdampak pada kesehatan dan produktivitas masyarakat.

“Tidak ada salahnya Indonesia juga bertindak cepat dengan membentuk peraturan khusus penanganan polusi udara melalui Pansus,” ungkapnya.

banner 325x300