Kesehatan

Kasus Demam Berdarah di Jaksel Meningkat 100% Selama Februari

122
×

Kasus Demam Berdarah di Jaksel Meningkat 100% Selama Februari

Share this article
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue. Foto: mosquito-1332382_1280 (1)
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue. Foto: mosquito-1332382_1280 (1)

G24NEWS.TV, JAKARTA – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengakui, kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Februari tahun ini di daerah itu naik hingga 100 persen lebih dibandingkan bulan sebelumnya.

“Berdasarkan data ada 149 kasus DBD sepanjang Februari,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) Yudi Dimyati di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

Yudi mengatakan, pada Januari 2024 kasus DBD di wilayah Jaksel, berada di angka 81 kasus.

Ia menjelaskan berdasarkan data yang ada dari kasus itu, tidak ada yang sampai meninggal dunia, semua pasien dapat ditangani dengan baik oleh rumah sakit.

Yudi menambahkan bahwa gejala orang terkena DBD diawali dengan demam tinggi, untuk itu sebelum dibawa ke rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya, dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih.

Baca Juga  Buang Toxic Jauh-Jauh! Jangan Habisin Hidupmu Dengan Narkoba

“Selain itu menurunkan panas dengan kompres dan obat penurun panas, makan makanan bergizi dalam jumlah lebih banyak,” katanya, seperti dilansir dari Antara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, hingga 19 Februari 2024, tercatat ada 627 kasus dengan indeks rasio DKI Jakarta sebanyak 5,57 per 100.000 penduduk.

Peningkatan Kasus

Menurutnya, berdasarkan tren data kasus mingguan 2024, tercatat sudah terjadi peningkatan kasus jika dibandingkan pada pekan awal Januari.

Ketika memasuki pekan ke-9, saat itu data kasus menunjukkan peningkatan yang tajam mulai pekan ke-5, yaitu di awal Februari.

Baca Juga  Biar Makin Sehat, Simak 8 Manfaat Luar Biasa Teh Kamomil

“Kami mengimbau warga waspada dan menerapkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang plus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk aedes aegypti,” kata Ani.

Ani menjelaskan, data sebaran kasus DBD di wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat sebanyak 34 kasus, Jakarta Utara sebanyak 74 kasus, Jakarta Barat sebanyak 208 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 145 kasus, Jakarta Timur sebanyak 161 kasus dan Kepulauan Seribu sebanyak lima kasus.

“Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di setiap wilayah Jakarta. Sejauh ini, tidak tercatat kematian atas kasus tersebut,” kata Ani.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300