G24NEWS.TV, JAKARTA – Jumlah penumpang selama arus mudik Idulfitri tahun ini di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, meningkat 25% dibandingkan tahun 2022.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tidak hanya pergerakan penumpang, data Angkasa Pura II menunjukkan pergerakan pesawat juga naik 5%.
“Jumlah penerbangan pesawat ada hari puncak arus mudik periode 19 hingga 21 April 2023 mencapai di atas 1.000 penerbangan per hari,” jelasnya.
Hal ini disampaikannya saat meninjau penanganan penumpang pesawat pada arus balik di Bandara Soekarno Hatta, Selasa (25/4/2023).
Okupansi Pesawat Capai 90%
Untuk tingkat okupansi telah mencapai 90 persen lebih dan hal ini, jelasnya, ditangani dengan baik.
Terutama untuk On Time Performance (OTP) atau ketepatan waktu penerbangan.
Meski terjadi peningkatan, jumlahnya masih di bawah sebelum pandemi Covid1-9 berlangsung atau tahun 2019.
Sebelum pandemi, Bandara Soekarno Hatta rata-rata melayani 1.200 penerbangan setiap harinya.
Sedangkan, di tengah pandemi pada 2022 dan awal 2023, jumlah penerbangan pada hari-hari biasa berkisar 800 – 900 penerbangan per hari.
Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk yang dikelola oleh AP II.
Diurutan kedua ada Bandara Kualanamu, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Disusul oleh Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Kemudian, Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru.
Serta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Sumatera Selatan.
Lebih jauh, Menhub Budi Karya mengatakan kebijakan pada arus mudik tahun ini membuat pelaksanaan arus mudik dapat berjalan relatif lancar.
Salah satunya adalah disetujuinya kebijakan memajukan libur cuti bersama, sehingga waktu arus mudik menjadi lebih panjang.
Dari sisi harga tiket pesawat selama arus mudik, menurutnya, masih dalam batas wajar dan tidak melebih tarif batas atas yang telah ditentukan.
Peningkatan pergerakan penumpang dan pesawat pada arus mudik tahun ini, ujar Menhub, menjadi kabar baik bagi kebangkitan industri penerbangan nasional.
Industri penerbangan nasional sempat terpuruk akibat terkena dampak pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat.*
Penulis: Nyomanadikusuma@G24News
Editor: Lala Lala
