G24NEWS.TV, JAKARTA — Airlangga Hartarto menyebut pentingnya pembinaan tenaga kerja dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan pergeseran demografis sampai geopolitik.
Salah satu faktor dari suatu negara makmur yakni terletak pada pembinaan tenaga kerja yang berkualitas. Melalui proses pembinaan, diharapkan tenaga kerja semakin kompeten di bidangnya dan mampu menghadapi tantangan global.
Untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, pemerintah Indonesia memprioritaskan program skilling, reskilling, dan upskilling salah satunya melalui Program Kartu Prakerja.
Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah di masa pandemi 2020 lalu itu merupakan komitmen mendukung individu dalam perjalanan belajar sepanjang hayat. Sebanyak 17 juta orang telah terbantu lewat Kartu Prakerja.
“Program Kartu Prakerja Indonesia, diluncurkan selama pandemi pada tahun 2020, dan telah membantu 17 juta orang. Hal ini telah menjadi bukti komitmen kami untuk mendukung individu dalam perjalanan belajar seumur hidup mereka,” ujar Airlangga Hartarto dalam pembukaan konferensi internasional Program Kartu Prakerja bersama The UNESCO Institute for Lifelong Learning, di Bali (3/7).
Tenaga Kerja Hadapi Tantangan Global
Belajar sepanjang hayat atau lifelong learning memiliki banyak manfaat, di antaranya mampu memberdayakan individu khususnya tenaga kerja dalam menghadapi tantangan global yang mendesak.
Tantangan tersebut mulai dari isu sosial ekonomi, perubahan iklim, demografi tenaga kerja dan geopolitik.
Menko Airlangga menuturkan komitmen lifelong learning melalui Kampanye #ImALifelongLearner, yang diharapkan menjadi pondasi gerakan global.
“Sehubungan dengan komitmen kami terhadap lifelong learning, saya bangga meluncurkan Kampanye #ImALifelongLearner hari ini, berkolaborasi dengan UNESCO. Kampanye ini berfungsi sebagai fondasi gerakan global, menginisiasi dan menyatukan lifelong learners di seluruh dunia yang bersemangat untuk belajar dan menginspirasi orang lain,” tutur Airlangga.
