Ekonomi

Legislator Golkar Sarmuji Minta KCI Tidak Buru-buru Impor KRL Baru Dari China

91
×

Legislator Golkar Sarmuji Minta KCI Tidak Buru-buru Impor KRL Baru Dari China

Share this article
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M dari Fraksi Golkar M Sarmuji. Foto: Ist
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M dari Fraksi Golkar M Sarmuji. Foto: Ist

G24NEWS.TV, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dan Ketua DPD Golkar Jawa Timur Sarmuji meminta Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak buru-buru mengimpor tiga rangkaian KRL baru dari China.

Pengadaan tersebut sebagai langkah KAI Commuter dalam memenuhi sarana KRL untuk mengakomodir pengguna KRL Jabodetabek yang diharapkan 2 juta lebih pengguna perhari pada 2025.

Sarmuji mengatakan untuk masalah ini, pihaknya nanti berencana memanggil KAI untuk menjelaskan kajian hingga alasan impor KRL dari China tersebut.

“Nanti akan kita panggil PT KAI, jangan sampai ini menimbulkan perdebatan baru yang kemarin sudah terjadi,” ungkap Sarmuji kepada Parlementaria, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini pun mengingatkan agar KAI tidak terburu-buru dalam melakukan impor kereta.

Baca Juga  Pengetatan Arus Barang Impor Lindungi Industri Dalam Negeri dan UMKM

Kebutuhan Mendesak

Andaikan terpaksa karena kebutuhan mendesak, ia berharap KAI menjelaskan terlebih dahulu kepada Komisi VI tentang kajian yang jelas dan alasan dilakukannya impor.

“Harus dilakukan secara transparan agar publik juga mengetahui mengapa memilih impor terutama impor dari negara China”

“Harus dilakukan secara transparan agar publik juga mengetahui mengapa memilih impor terutama impor dari negara China”.

“Karena sebelumnya juga ada pembicaraan waktu itu impornya dari Jepang kemudian beralih ke China. Tentu kita akan meminta alasan pembelian melalui impor dan mengapa impornya dari China,” jelasnya, seperti dilansir dari Golkar Indonesia.

Baca Juga  Legislator Golkar Ingatkan Pemuda Menjaga Pesta Demokrasi

Dia berharap nantinya KAI dapat memprioritaskan produksi dari dalam negeri terlebih dahulu. Sehingga, industri kereta api dalam negeri dapat ikut merasakan manfaat dari tumbuhnya moda transportasi kereta api.

“Kita ingin memprioritaskan produksi dalam negeri supaya BUMN yang bisa memproduksi gerbong kereta api itu juga bisa mendapatkan manfaat dari tumbuhnya transportasi terutama modal kereta api,” harap Sarmuji.

Sebagai informasi, dalam penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China, disepakati impor 3 KRL baru dari China ini senilai Rp 783 miliar. Tiga KRL tersebut adalah rangkaian kereta tipe KCI-SFC120-V.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News
Editor: Lala Lala

banner 325x300