G24NEWS.TV, JAKARTA – Legislator Golkar DPRD Bekasi Faisal mendorong RS Swasta Bekasi tingkatkan pelayanan kesehatan masyarakat sekitar.
Hal ini mencerminkan komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat dan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan.
Pendirian RS Citra Arafiq (RSCA) Bantargebang milik keluarga Arafiq itu memang telah dinantikan oleh warga Kota Bekasi, Jawa Barat, terutama di daerah Bantargebang, Mustikajaya, dan Rawalumbu.
“Kehadiran rumah sakit ini diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses dan berkualitas tinggi bagi masyarakat di wilayah tersebut,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi ini
Ia mengatakan, RSCA Bantargebang telah menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan Layanan Kesehatan Masyarakat berbasis Nomor Induk Kependudukan (LKM-NIK).
“Ini berarti bahwa keberadaan RSCA di Bantargebang akan memberikan prioritas kepada warga yang mendapatkan jaminan kesehatan, baik itu melalui Program Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun Layanan Kesehatan Masyarakat berbasis NIK,” kata politisi Golkar itu.
Menurut dia, keberadaan RSCA di Bantargebang didasarkan pada komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas kepada warga.
Hal ini merujuk pada pengalaman di beberapa rumah sakit lain yang terkadang mempersulit pasien dengan jaminan PBI atau BPJS Kesehatan dengan alasan ruang penuh.
“RSCA berusaha untuk membuka akses sebanyak mungkin bagi warga yang membutuhkan perawatan medis, tanpa memandang jenis jaminan kesehatan yang mereka miliki,” katanya.
Faisal menyampaikan bahwa pendirian RS Citra Arafiq di wilayah Bantargebang dan sekitarnya merupakan kontribusi nyata dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Hal ini mencerminkan pentingnya RSCA sebagai fasilitas kesehatan yang dapat secara positif memengaruhi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di area tersebut,” imbuhnya.
Faisal menjelaskan terkait kerja sama antara rumah sakit swasta seperti RSCA dengan BPJS LKM-NIK adalah langkah yang wajar, terutama mengingat jumlah penduduk Kota Bekasi yang mencapai 2,8 juta.
Tujuan kerja sama tersebut, menurut dia, bukan hanya untuk menghindari penolakan pasien, tetapi lebih pada orientasi pelayanan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
“Kerja sama ini mendukung akses kesehatan yang lebih inklusif bagi semua warga, tanpa memandang status jaminan kesehatan yang mereka miliki,” katanya.
Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala
