G24NEWS.TV, JAKARTA – Kishore Mahbubani, mantan duta besar Singapura untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut dunia akan berguncang dengan percepatan persaingan politik antara Amerika Serikat dan China dalam 10 tahun mendatang.
Menurut dia, China mempunyai segala potensi untuk menjadi kekuatan nomor satu di dunia. Sedangkan Amerika Serikat, kekuatan nomor satu di dunia saat ini sedang mengalami tren kemunduran.
“Amerika Serikat hanya punya waktu sekitar 10 tahun untuk menghentikan China. Jika tidak, China akan menjadi kekuatan nomor satu di dunia,” ujar Kishore Mahbubani saat memberikan kuliah umum Golkar Institute dengan tema “Current Geopolitical Conditions and Where The World is Headed, pada Rabu (6/9), di Jakarta.
Di sisi lain, Amerika Serikat kini menghadapi dinamika internal yang cukup rumit, yaitu perbedaan yang cukup tajam antara kaum Demokrat dan Republik.
Lihat postingan ini di Instagram
Sedangkan China juga menghadapi tahun-tahun yang cukup rumit, terutama saat menangani negara itu keluar dari krisis Covid-19. Ekonomi China, seharusnya bisa tumbuh 5-6 persen tahun ini, namun akibat penanganan Covid-19 yang tidak tepat, maka kondisinya tidak semulus itu.
Lantas dengan kondisi seperti ini siapa yang akan menang, tanya Kishore. Menurut dia, dinamika internal pada dua kekuatan itulah yang membuat pertarungan ini tidak mudah untuk diprediksi pemenangnya.
“Dinamika internal China dan Amerika membuat kontes ini begitu sulit. Tapi saya percaya kontes ini akan terakselerasi,” ujar dia.
Peran ASEAN
Kishore menyoroti peran penting negara-negara ASEAN dalam pusaran kompetisi antara Amerika Serikat dan China ini. Kedua negara, dengan kekuatan yang dimilikinya tentu akan menekan anggota ASEAN untuk lebih dekat pada salah satu pihak.
“Sangat-sangat penting bagi negara ASEAN untuk tetap bersatu paling tidak hingga 10 tahun mendatang. Jangan sampai terpecah-pecah,” ujar dia.
Kekuatan bersama ASEAN ini akan tetap menjaga dunia tetap harmonis. Selain itu juga kokohnya ASEAN juga akan menyebarkan pesan pada dunia tentang perdamaian.
