HeadlineLingkungan

Interupsi Rapat Paripurna, Dyah Roro Bicara Soal Polusi Udara yang Kian Mengkhawatirkan

248
×

Interupsi Rapat Paripurna, Dyah Roro Bicara Soal Polusi Udara yang Kian Mengkhawatirkan

Share this article
Dyah Roro Esti
Dyah-Roro-Esti

G24NEWS.TV, JAKARTA — Dyah Roro Esti menginterupsi di tengah Rapat Paripurna DPR RI terkait polusi udara di Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia yang mengkhawatirkan.

Anggota DPR RI Fraksi Golkar itu menyampaikan keluhan tingginya polusi udara di Jakarta yang akhir-akhir ini masuk sebagai jajaran kota besar dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.

“Beberapa waktu in kami dibanjiri oleh statistik terkait polusi udara baik di Jakarta hingga di Indonesia secara nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari IQ Air, Jakarta merupakan kota besar dengan tingkat polusi udara tertinggi nomor 2 di dunia, per pagi ini jam 07.00 WIB, setelah Baghdad, Irak,” kata Dyah Roro Esti mengawali interupsi di Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (22/8).

Dyah Roro Esti menginterupsi Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (22/8)
Dyah Roro Esti menginterupsi Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (22/8)

Ia menyampaikan PM 2,5 menjadi polutan utama berdasarkan Air Quality Indeks dengan nominal per pagi ini mencapai 170. Nominal itu, kata dia, masuk ke dalam kategori unhealthy atau tidak sehat.

Baca Juga  Tanggung Jawab Kita Bersama: Lestarikan Sumber Daya Alam untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

“Sehingga 18,6 kali lebih tinggi dibandingkan standar WHO,” imbuh Dyah.

Tak hanya Jakarta, Dyah Roro Esti menyebutkan beberapa wilayah di Indonesia mengalami kondisi serupa seperti di Banten, Kalimantan Barat, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Wilayah-wilayah tersebut memiliki nilai AQI yang juga tinggi dengan kategori unhealthy per 22 Agustus pukul 07.00 WIB.

Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan Manusia

Pada kesempatan tersebut, Dyah Roro juga menuturkan bahwa menghidup udara di Indonesia saat ini seperti merokok.

“Ada analogi yang katakan bahwa menghirup udara di luar sama dengan merokok,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa polusi udara adalah silent killer yang berdampak sangat signifikan pada kesehatan manusia.

Potret kualitas udara di Jakarta
Potret kualitas udara di Jakarta (Foto: Dok. Pribadi)

“Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit respirasi seperti penyakit paru kronis, kanker paru, pneumonia hingga asma,” ungkapnya.

Baca Juga  Airlangga Harap Wisudawan Universitas Esa Unggul Memberikan Kontribusi Terbaik

Jika kesehatan masyarakat Indonesia menurun, lanjutnya, akan berdampak pada produktivitas bangsa mengingat Indonesia akan mengalami bonus demografi.

Perlu Tindaklanjut Cepat

Di akhir interupsinya, Dyah Roro menilai masalah polusi udara perlu ditindaklanjuti dengan cepat, salah satunya dengan peraturan khusus.

“Tidak ada salahnya Indonesia juga bertindak cepat dengan membentuk peraturan khusus penanganan polusi udara melalui Pansus,” ungkapnya.

Trasnportasi Umum Listrik
Trasnportasi Umum Listrik

“Berhubung pengaruh dari lintas sektor terhadap polusi udara di Indonesia atau panja berjalan dengan pemerintah dan semangat gotong royong, mempertimbangkan aksi konkret jangka pendek seperti yang telah diputuskan Pak Presiden,” lanjutnya.

Aksi konkret jangka pendek itu, kata Dyah Roro, meliputi Work From Home, rekayasa cuaca, imbauan menggunakan transportasi massal hingga pengawasan PLTU.

banner 325x300