Ekonomi

BPS: Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi September

204
×

BPS: Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi September

Share this article
Sumber: BPS
Sumber: BPS

G24NEWS.TV, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan beras menjadi komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan terhadap inflasi September 2023,

Selain beras, inflasi juga dipicu oleh kenaikan harga mentah, bawang putih, daging ayam ras, rokok putih, kentang, ikan segar, rokok kretek filter dan rokok kretek.

Tarif air minum PAM, tukang bukan mandor, sewa rumah, kontrak rumah, upah asisten rumah tangga, mobil, tarif kereta api, uang sekolah SMA, uang kuliah akademi/PT, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan.

Data BPS yang dirilis hari ini, Senin (2/10/2023) menunjukkan inflasi September 2023 mencapai 2,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Angka ini jauh di bawah target Pemerintah dan Bank Indonesia yang menetapkan inflasi di level 3% plus minus 1% di sepanjang tahun 2023.

Baca Juga  Inflasi Januari 2023 Sebesar 5,28%, Harga Bahan Bakar Punya Andil Terbesar

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota, pada September 2023 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,87 pada September 2022 menjadi 115,44 pada September 2023.

Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,63 persen.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, bawang merah, telur ayam ras, daging babi, minyak goreng, sabun cair/cuci piring, tarif angkutan udara, dan telepon seluler.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada September 2023, antara lain beras, rokok kretek filter, daging sapi, bensin, biaya pulsa ponsel, dan uang kuliah akademi/PT.

Baca Juga  Apa Saja Sih Langkah yang Dilakukan Pemerintah untuk Turunkan Kemiskinan, Simak di Sini Ya

Pemicu Deflasi

Komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, dan tarif angkutan udara.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran,  yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,17 persen.

Kemudian, kelompol pakaian dan alas kaki sebesar 0,98 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,26 persen.

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,97 persen dan kelompok kesehatan sebesar 2,14 persen.

Email: Nyomanadikusuma@G24 News

Editor: Lala Lala

banner 325x300