Politik

Bawaslu dan Google Tangkal Disinformasi melalui Program Kreatif

184
×

Bawaslu dan Google Tangkal Disinformasi melalui Program Kreatif

Share this article
Bawaslu dan Google Tangkal Disinformasi melalui Program Kreatif
Bawaslu dan Google Tangkal Disinformasi melalui Program Kreatif

G24NEWS.TV, JAKARTA – Bawaslu menyambut baik ajakan kerja sama Google Indonesia dalam tangkal disinformasi pemilu, melalui program-program kreatif.

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menginginkan program kreatif tersebut, memuat isu-isu kepemiluan yang menjadi perhatian Bawaslu.

“Kalau dilihat dari programnya, sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengkampanyekan isu kepemiluan dan tangkal disinformasi,” kata dia melalui daring saat rapat kerja dengan Google Indonesia, Jumat (11/7/2023).

Apalagi ungkap Lolly, hampir seluruh konten informasi yang dimiliki Bawaslu menyasar pada tiga isu khusus, semisal, antipolitik uang, netralitas ASN, dan politisasi SARA. Maka dari itu, dia berharap, Google Indonesia dapat mengemas isu-isu tersebut dengan kreatif.

Baca Juga  Prabowo: Lebih Baik Dicintai Rakyat Dari Pada Bahas Narasi Negatif Para Elite

“Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google, dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif,” harapnya.

Product Marketing Manajer Google Indonesia Ravina Gobindram menjelaskan maksud dan tujuan pihakya menawarkan program tersebut, guna mengedukasi masyarakat khusunya pemuda agar mampu memilah disinformasi kepemiluan dengan baik.
Oleh karena itu, Google Indonesia sudah melakukan beberapa kampanye untuk menangkal disinformasi yang marak jelang pemilu. Salah satunya dengan mengadakan kuis bertajuk ‘Rechek Sebelum Kegocek’.

“Kita membuat sesatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan missinformasi yang ada,” terangnya.

Baca Juga  Bawaslu Ingatkan Potensi Pelanggaran Pemilu Bagi-bagi Amplop

Menyikapi itu, Lolly menambahkan agar dalam pemilihan talent untuk mengisi program kuis semisal, ‘Rechek Sebelum Kegocek’ haruslah talent yang tidak berpihak kepada calon tertentu.

“Saya sih inginnya, talent yang dipilih, tidak berpihak kepada calon peserta pemilu manapun,” harapnya

Senada dengan Ravina, Senior Hubungan Pemerintah Google Indonesia Arianne Santoso mengungkapkan penyampaian program dengan menyisipkan konten komedi, sudah berdasarkan riset, di mana masyarakat Indonesia senang akan hal berbau komedi.

“Meskipun ada unsur komedi dalam penyampaiannya, tapi tetap menjunjung tinggi netralitas,” pungkasnya.

Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala

banner 325x300