G24NEWS.TV, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah yakin ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif pada 2023, setelah melihat outlook optimistis beberapa lembaga dan ranker global terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia
“Beberapa lembaga dan ranker global optimis bahwa di 2022 dan di 2023, range pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,7-5,25 persen,” ujar Airlangga dalam keterangan pers, Selasa (6/12).
Selain itu, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, menurut berbagai lembaga internasional outlook perekonomian global diprediksi tumbuh pada kisaran 2,2-2,7 persen.
“Jadi, perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh dua kali lipat dari prakiraan global, tapi ini masih melihat adanya tensi politik, inflasi, suku bunga dan stagflasi yang masih nampak,” imbuhnya.
Selain itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa angka inflasi inflasi juga diperkirakan terkendali di akhir tahun ini.
“Dengan perkembangan terakhir di angka 5,42%, diperkirakan bahwa inflasi di akhir tahun bisa mencapai angka 5,34-5,5%,” ujar dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR Puteri Anetta Komarudin mengatakan Indonesia saat ini belum mengalami resesi namun para pengusaha sudah merasakan berkurangnya pesanan dari Amerika Serikat dan Eropa.
Resesi menurut Putri secara teknis didefinisikan apabila suatu negara mengalami pertumbuhan PDB minus selama dua kuartal berturut-turut.
“Secara teknis, saat ini kita tidak mengalami resesi. Justru saat ini ekonomi kita masih mampu tumbuh positif di atas 5 persen selama dua kuartal terakhir,” ujar Puteri dalam siaran pers.
Kondisi sebaliknya justru terjadi di Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa. Ekonomi zona Eropa pada kuartal III/2022 tercatat tumbuh 2,1 persen, melambat dibandingkan dengan realisasi pada kuartal sebelumnya sebesar 4,3% yoy. Pertumbuhan tersebut jadi yang terendah sejak terakhir kali zona Eropa mengalami kontraksi pada kuartal I-2021 yang minus 0,9%.
Karena itu Putri meminta Pemerintah mewaspadai pelemahan ekonomi global. Apalagi, IMF dan World Bank juga memperkirakan situasi ekonomi global tahun depan akan terasa berat, bahkan disebut akan terasa gelap.