G24NEWS.TV, JAKARTA — Pilihan capres Partai Golkar hanya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, benarkah?
Ketua Umum Partai Golkar membenarkan pernyataan Jusuf Kalla bahwa Partai Golkar tidak mungkin mendukung Anies Baswedan.
Beberapa waktu lalu, Jusuf Kalla memberi pernyataan bahwa pilihan calon presiden bagi Golkar hanya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
“Itu (pernyataan JK) sangat benar. Benar(tak mungkin mendukung Anies),” kata Airlangga dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (2/8).
Meskipun membenarkan pernyataan JK, Airlangga tidak menerangkan alasan mengapa Golkar tidak mendukung Anies.
Tak hanya itu, meskipun Golkar belum menentukan arah koalisi, Airlangga Hartarto mengatakan dukungan Partai Golkar kemungkinan akan diberikan kepada capres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Ketum Golkar itu juga tidak membeberkan mengapa pilihan capres Golkar yang disebutkan hanya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Dia menegaskan Golkar merupakan partai besar dan telah menentukan sejumlah langkah. Airlangga juga meminta semua pihak bersabar menunggu kabar.
“Ya tentu kita punya langkah-langkah sendiri. Langkah chapter terakhir. Sekarang udah masuk chapter terakhir,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla merespons desakan DPD I Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Desakan DPD itu, kata JK, merupakan aspirasi kader di daerah. Menurutnya, mungkin saja Golkar mendukung Prabowo.
“Golkar, ya, kalau yang punya suara untuk juga menentukan itu kan termasuk DPD. Karena, saya kira sempit, hanya antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo,” ucap JK di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (31/7).
Sinyal Golkar Merapat ke Prabowo
Politisi Gerindra Habiburokhman meyakini Partai Golkar akan merapat ke Prabowo dalam kontestasi Pemilu 2024.
Dia mengatakan bakal ada dua partai yang akan menyatakan dukungan kepada Prabowo.

“Kemarin ada partai yang melakukan pertemuan di Bali, ya infonya sebagian besar atau semua pengurus tingkat provinsinya menyampaikan dukungan ke Pak Prabowo,” kata Habiburokhman, Selasa (1/8).
Lebih jauh, Habiburokhman mengatakan partai politik yang diisukan akan bergabung itu merupakan parpol yang hingga kini belum menentukan sikap koalisinya.