G24NEWS.TV, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dengan dukungan 80 persen partai koalisi, pemerintah berhasil menjaga stabilitas politik dan ekonomi Indonesia.
“Stabilitas terjaga 80 persen koalisi dukung Pemerintahan Joko Widodo,” jelas Airlangga dalam sambutan pembukaan acara pelatihan Executive Education Program for Young Political Leaders, Angkatan ke-11, yang digelar di Golkar Institute, Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (13/3/23).
Airlangga Hartarto yang juga ketua umum Partai Golkar ini mengatakan salah satu gebrakan transformasi ekonomi yang telah dilakukan adalah perubahan 79 Undang Undang dalam Perppu Cipta Kerja.
“Ini tidak pernah dalam sejarah Indonesia, 79 Undang Undang direformasi sekaligus. Kalau biasanya 1 UU disusun 1 tahun, maka 79 UU butuh waktu 79 tahun,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengakui setiap transformasi selalu ada pertentangan. Namun, dia mengatakan untuk memastikan kelangsungan pembangunan, Perppu Cipta Kerja sudah dilaksanakan.
Dengan dukungan politik, jelasnya, penggunaan APBN juga lebih fleksikan dari biasanya hanya dapat diubah dua kali, melalui APBN dan APBN-Perubahan, saat ini menjadi tiga kali, jika dibutuhkan.
Perppu Cipta Kerja juga sudah disusul dengan 50 Peraturan Pemerintah (PP) dan 50 Peraturan Presiden (Perpres) sebagai regulasi teknis. “Untuk pertama kali 50 PP dan Perpres diteken sekaligus oleh Presiden. Komitmen transformasi di Pemerintah sudah luar biasanya besar,” paparnya.
Airlangga Hartarto menambahkan Indonesia adalah satu-satunya negara selama pandemi Covid-19 yang melakukan transformasi perekonomian. Langkah ini, jelasnya, diapresiasi negara dan lembaga internasional, seperti World Bank, IMF dan G-20.
Apresiasi Kemajuan Golkar Institute
Pada kesempatan itu, Airlangga yang merupakan Ketua Dewan Pembina Golkar Institute Airlangga mengatakan mengapresiasi kemajuan Golkar Institute saat ini. Dia mengatakan peserta pelatihan sudah angkatan ke-11 dan diharapkan masih akan terus meningkatkan angkatannya.
Kali ini, pelatihan memilih tema Kepemimpinan Transformatif yang Berbasis Karya, diikuti oleh peserta dari Partai Golkar dan umum. Dari peserta itu, sebanyak 39 peserta anak muda yang berasal dari kader Partai Golkar dan masyarakat umum. Dari jumlah itu, 36 peserta belum pernah mengikuti politik.
Golkar Institute, diyakininya akan menghasilkan pemimpin muda yang berdaya saing dan berwawasan global.
“Masyarakat harus mengetahui bahwa fundamental ilmu sangat penting untuk membawa perubahan dan menghadapi tantangan,” jelasnya. “Pemilu di depan mata. Dengan partisipasi yang ada, generasi muda di Indonesia bisa dipengaruhi oleh tindakan politisi muda. Di sisi lain, politisi senior bisa tetap produktif,” tutup Airlangga Hartarto.*
Penulis: Nyoman Adiikusuma
Editor: Administrator G24News
