G24NEWS.TV, JAKARTA – Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengajak generasi muda GMNI terlibat ikut mengawasi Pemilu 2024 mendatang .
Salah satunya, dengan mengecek kebenaran setiap informasi yang diterima untuk cegah hoaks.
Terlebih Generasi Z, Herwyn memahami jika pemilih muda akan sangat berkaitan erat dengan media sosial. Maka dia meminta untuk setiap pemilih muda perlu ‘melek’ terhadap lingkungan sekitar yang sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar.
“Jangan share informasi sebelum cek fakta, sebelum sharing kita saring dulu kebenaran informasinya, salah satu upaya cegah hoaks” jelasnya di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Herwyn menjelaskan pengawasan pemilu tidak bisa lepas dari keterlibatan masyarakat, terutama anak-anak muda yang aktif. Sebab menurutnya hasil pemilu akan menentukan arah kebijakan negara ke depan.
“Salah satu bentuk nyata demokrasi memilih pemimpin melalui Pemilu. Bawaslu memang bertugas mengawasi, tapi kami mengajak semua terlibat karena bawaslu tidak bisa mengawasi secara keseluruhan,” terang Herwyn.
Herwyn menyatakan Bawaslu akan terus berupaya melibatkan masyarakat dalam pengawasan partisipatif. Sehingga, tambah Herwyn, kecurangan maupun pelanggaran dapat diminimalisir dengan kerja bersama.
“Kita harus memastikan data pemilih yang digunakan valid, mutakhir dan komperhensif jadi yang memenuhi syarat yang boleh memilih. Logistik jangan sampai tidak tepat waktu, pemalsuan, atau sengaja memperlambat yang paling akhir saat memberikan suara kita kawal jangan sampai ada manipulasi,” katanya.
Berita bohong atau hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, atau berita palsu, maupun April Mop. Tujuan dari berita bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan.
Email: DharmaSastronegoro@G24.News
Editor: Lala Lala